Ini Cara Mencegah Penyakit Leptospirosis, Penyakit Berbahaya yang Tewaskan 5 Orang di Pacitan

oleh -1 Dilihat
Operasi di RSUD Pacitan. (Foto : SKPD)
Operasi di RSUD Pacitan. (Foto : SKPD)

Pacitanku.com, PACITAN– Leptospirosis mengintai warga Pacitan. Berdasar data dari RSUD dr. Darsono, Januari 2017, ada lima penderita yang dirawat di rumah sakit tersebut lantaran terjangkit. Jumlahnya kini bertambah menjadi tujuh.

Tiga penderita, di antaranya, harus meregang nyawa akibat penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut. Total jika ditambah dengan tahun lalu, jumlah penderita yang meninggal dunia menjadi lima orang. ‘’Kasus penyakit leptospirosis ini memang tidak bisa disepelekan. Sejak Desember, selalu ada temuan sampai Februari,’’ ujar Direktur RSUD dr. Darsono, Iman Darmawan, baru-baru ini.

Iman menilai, perkembangan penyakit lepotospirosis mulai mengkhawatirkan. Sebab, penyakit tersebut awalnya belum pernah terdeteksi ada di Pacitan. Begitu ditemukan pertama kali, Desember lalu, jumlah penderita leptospirosis di Pacitan terus menunjukkan adanya peningkatan hingga bulan ini.

Lalu bagaimana cara melakukan pencegahan terhadap penyakit mematikan ini? Nah, perlu diketahui bahwa kuman leptospira mampu bertahan hidup bulanan di air dan tanah, dan mati oleh desinfektans seperti lisol.

Maka upaya “lisolisasi” seluruh permukaan lantai , dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor yang mungkin sudah berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan murah mencegah “mewabah”-nya leptospirosis.

Selain sanitasi sekitar rumah dan lingkungan, higiene perorangannya dilakukan dengan menjaga tangan selalu bersih. Selain terkena air kotor, tangan tercemar kuman dari hewan piaraan yang sudah terjangkit penyakit dari tikus atau hewan liar. Hindari berkontak dengan kencing hewan piaraan.

Biasakan memakai pelindung, seperti sarung tangan karet sewaktu berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas kaki, memakiai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau eksim. Biasakan membasuh tangan sehabis menangani hewan, trenak, atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat-tempat kotor.




Hewan piaraan yang terserang leptospirosis langsung diobati , dan yang masih sehat diberi vaksinasi. Vaksinasi leptospirosis tidak berlaku bagi manusia. Di AS sejak Desember 2000 lalu, ada anjuran bagi orang yang berisiko terjangkit leptospirosis diberikan seminggu antibiotika (dipilih golongan doxycycline) sebagai upaya pencegahan.

Tikus rumah perlu dibasmi sampai ke sarang-sarangnya. Begitu juga jika ada hewan pengerat lain. Jangan lupa bagi yang aktivitas hariannya di peternakan, atau yang bergiat di ranch. Kuda, babi, sapi, bisa terjangkit leptospirosis, selain tupai, dan hewan liar lainnya yang mungkin singgah ke peternakan dan pemukiman, atau ketika kita sedang berburu, berkemah, dan berolahraga di danau atau sungai.

Leptospirosis tidak menular langsung dari pasien ke pasien. Kencing hewan berpenyakit leptospirosis di air, makanan, dan tanah, yang menjadi ajang penularan penyakit hewan ini terhadap tubuh manusia. (RAPP002)