Serunya Tari Kethek Ogleng Semarakkan Puncak Hajatan ke-272

oleh -0 Dilihat
Tari Kethek Ogleng dari Tokawi Nawangan menghibur warga Pacitan sebelum masa pandemi. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Tari Kethek Ogleng dari Tokawi Nawangan menghibur warga Pacitan. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Salah satu yang cukup menarik dalam gelaran puncak Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke-272 hari ini, Minggu (19/2/2017) adalah penampilan tarian Kethek Ogleng.

Kesenian yang satu ini unik dan menarik. Mata para pengunjung dalam momen Hajatan itu dimanjakan oleh gerak lincah para pemerannya, terutama kera putih yang mengelilingi dewi cantik. Itulah tarian Kethek Ogleng, yang merupakan kesenian khas Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan,Kabupaten Pacitan.

Tarian Kethek Ogleng adalah tarian asli Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan yang melegenda. Kethek Ogleng diciptakan oleh Sutiman, warga Desa Tokawi pada tahun 1963. Sebelumnya, pada tahun 1962, saat itu, Sutiman yang masih berusia 18 tahun dan berprofesi sebagai petani sering melihat perilaku kera di hutan.




Saat ini, tari Kethek Ogleng dikelola sanggar seni Condro Wanoro pimpinan Sukisno, yang terus mengembangkan tarian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng melekat kuat di hati masyarakat Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Kehadiran tarian Kethek Ogleng menjadi kebanggaan sekaligus bukti kepiawaian Sutiman.

Sukisno yang lahir di Klaten, Jawa Tengah inilah yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pengelolaan sanggar seni Krido Wanoro (saat ini dikenal dengan Condro Wanoro) yang dirintis Sutiman.

Sukisno juga yang berperan sebagai pelatih bagi mereka yang berminat mendalami Kethek Ogleng. Latihan pun digelar tiap sore di halaman sekolah di Desa Tokawi. Saat jelang tampil di Hajatan, Sukisno mengaku hanya lima kali latihan untuk para penari Kethek Ogleng tersebut. “Sebenarnya dasar sudah ada, tapi untuk penambahan kreasi mmg butuh penyerasian, kami lima kali latihan,”katanya saat dikonfirmasi Pacitanku.com usai tampil di acara Hajatan ke-272.

Tari Kethek Ogleng dari Tokawi Nawangan menghibur warga Pacitan. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Puncaknya, saat akan digelar puncak Hajatan ke-272, penampilan tari Kethek Ogleng ini diapresiasi. Dia pun berharap dengan adanya banyak apresiasi, bisa menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas.”Semoga jadi penyemangat kami lebih giat meningkatkan kwalitas seni Kethek Ogleng,”pungkas menantu dari Sutiman, pencipta Kethek Ogleng itu. (DPPP001)