Tanah Tebing tak Stabil, Penyebab Jalur Tegalombo-Pacitan Sering Longsor

oleh -2 Dilihat
BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)
BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)

Pacitanku.com, PACITAN – Bencana alam tanah longsor yang sering terjadi di ruas jalan Pacitan-Tegalombo kemungkinan masih akan berlangsung lama, hal itu dikarenakan kondisi tanah tebing yang belum stabil.

Kepala sie jalan Badan Pemeliharaan Jalan (BPJ) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Budi Hari Santoso mengatakan bahwa kontur tanah di wilayah tersebut didominasi butiran bebatuan.

“Sehingga, jika tanah mengalami rekahan dan teraliri air, rentan guntur, terlebih awal proses pelebaran jalan diwilayah Tegalombo dibeberapa titik menggunakan teknik peledakan,”katanya dilansir laman Pemkab Pacitan, Minggu (15/1/2017).

Dengan cara diledakkan, kata Budi Hari, kuatnya getaran akibat ledakan menyebabkan tanah disekitar bergerak sehingga menjadi tidak stabil. “Ditambah, intensitas hujan beberapa waktu terakhir cukup tinggi,”ujarnya.




Lebih lanjut, Budi Hari menyampaikan bahwa kondisi seperti ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Dan masih mungkin terjadi hingga beberapa tahun kedepan. “Guntur atau longsor akan berhenti jika sudah sampi ke posisi tanah yang sudah mapan,”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, jalur Pacitan-Ponorogo ruas Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo menjadi titik paling sering terjadi longsor. Selain longsor ukuran sedang juga longsor besar.

Bahkan, ada yang sampai menutup badan jalan. Sebagai antisipasi pihak BPJ telah menyiapkan dua alat berat yang ditempatkan di Desa Gedangan dan Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo jika sewaktu waktu terjadi longsor. (RAPP002)