Kepala Daerah Diminta Segera Antisipasi bencana Banjir dan Longsor

oleh -0 Dilihat
Longsor Pacitan 2016
Longsor Pacitan 2016
Longsor Pacitan 2016

Pacitanku.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum memiliki peta untuk seluruh daerah rawan banjir dan longsor di tingkat kabupaten/kota. Saat ini, BNPB hanya memiliki peta untuk skala provinsi saja.

Saat menghadiri rapat koordinasi penanganan bencana banjir dan longsor di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jumat pagi (2/9), Kepala BNPB Willem Rampangilei berkata, BNPB baru memiliki seratus peta daerah rawan banjir dan longsor tingkat kabupaten/kota. Peta daerah rawan banjir dan longsor itu dibuat dengan skala 1:50.000.

“Tadi instruksi Menko PMK, BNPB harus selesaikan peta rawan banjir dan longsor. Kita tahu di seluruh Indonesia yang terpapar bahaya banjir adalah 63,7 juta jiwa, sedangkan yang terancam bahaya longsor 40,9 juta jiwa. Prioritas kita untuk menyelamatkan mereka,” kata Willem.

Selain meminta BNPB menyelesaikan peta daerah rawan banjir dan longsor, Menko PMK Puan Maharani juga menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan kepala daerah agar memulai antisipasi bencana banjir dan longsor.

Antisipasi disiapkan sejak sekarang karena Indonesia disebut telah memasuki musim kemarau basah sejak akhir bulan lalu.

“Kemarau basah akan terjadi sampai Februari akibat fenomena La Nina, tapi diprediksi intensitasnya moderat. Akibat hal ini adalah kemarau basah dan majunya musim hujan di Indonesia. 70 persen dari seluruh wilayah akan mengalami awal musim hujan yang maju, dan 92,7 persen daerah akan mengalami musim hujan mulai bulan ini,” ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Nila Moeloek berkata bahwa persiapan logistik obat-obatan dan air bersih telah disiapkan kementeriannya sebagai langkah antisipasi bencana banjir dan longsor. Nila juga menjamin adanya edukasi kesehatan lingkungan yang dilakukan bagi pemukim di dekat daerah aliran sungai.

“Kita lakukan juga persiapan logistik seperti obat-obatan dan kesehatan lingkungan. Banjir itu tetap diperlukan air bersih, dan tentu kerja sama dengan kementerian terkait untuk lakukan persiapan,” ujarnya. (RAPP002)