Inovasi di Bidang Pengelolaan Sampah, Jadi Alasan Pacitan Raih Adipura Buana

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Kabupaten Pacitan kini sudah mengoleksi 12 Piala Adipura, sembilan di antaranya diperoleh berturut-turut. Bedanya, tahun ini pemkab meraih Adipura Buana dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Level buana diberikan kepada pemerintah daerah yang menggabungkan unsur sosial dengan lingkungan dalam pengelolaan sampah.

Tujuannya, mewujudkan kota layak huni atau liveable city yang tercermin dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. ‘’Pada umumnya penghargaan Adipura diberikan kepada daerah yang memiliki program berkelanjutan pada pengelolaan sampah,’’ ujar Indartato Bupati Pacitan baru-baru ini.

Capaian ini diakui Indartato sangat membanggakan. Namun dia menegaskan, penghargaan tersebut bukan merupakan tujuan utama. Melainkan bagaimana cara mengajak masyarakat selalu menjaga kebersihan, terutama dalam mengelola sampah di lingkungan sekitar mereka.


‘’Karena Adipura Buana ini pada artinya bahwa bagaimana cara membuat Pacitan agar bersih dari sampah. Sekaligus sampah-sampah ini bisa bermanfaat,’’ katanya.

Dalam praktiknya, lanjutnya, keberhasilan mendapatkan penghargaan Adipura Buana ini lantaran Pacitan dianggap mampu berinovasi di bidang pengelolaan sampah. Di mulai dengan cara menghitung berapa besar sampah yang bisa dikelola melalui bank sampah. Lalu menggandeng pihak ke tiga guna menampung sampah yang selama ini berada di bank sampah setelah diolah. Kemudian sampah tersebut dipilah selanjutnya di daur ulang di 15 bank sampah yang operasionalnya tersebar di beberapa desa.

Dari situ dapat diketahui bahwa perputaran rupiah cukup besar. Bahkan, setiap bulannya perputaran uang hasil dari pemanfaatan sampah melalui bank sampah bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Sedangkan hasilnya dinilai dapat menunjang perekonomian masyarakat desa setempat.

Selain itu, lanjut dia, optimalisasi dalam penerapan manajemen pengelolaan sampah ini dianggap bisa mengurangi pemasukan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku. Mengingat setiap harinya sampah masyarakat yang masuk ke TPA Dadapan sudah mencapai 14-15 ton. ‘’Jadi tujuan akhirnya agar menjaga masyarakat itu tetap sehat dan pintar. Dan, salah satunya dengan memanfaatkan potensi dari sampah ini,’’ terangnya.

Indartato berharap, tahun depan Adipura Paripurna sebagai penghargaan tertinggi bisa diraih. Oleh karena itu, dia menjanjikan akan terus berinovasi dalam penerapan manajemen pengelolaan sampah. Termasuk menanganinya sesuai dengan UU 18/2008 tentang pengelolaan sampah. ‘’Sudah barang tentu kami akan pelajari dan musyawarahkan bersama untuk meraih itu (Adipura Paripurna, Red),’’ katanya.

Bupati berterima kasih kepada semua pihak tidak terkecuali seluruh masyarakat Pacitan yang ikut berpartisipasi dalam program Adipura. Menurutnya, kerja keras tersebut hingga akhirnya memperoleh hasil akhir berupa Adipura Buana untuk kategori kota kecil tidak terlepas dari peran masyarakat Pacitan. Sebagai wujud syukur pemkab berencana mengarak piala Adipura Buana hari ini sekitar pukul 07.00. Dimulai dari Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo lalu finish di Alun-alun Pacitan. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun