DKP Pacitan akan Operasikan Dermaga II Pelabuhan Tamperan Tahun Depan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN –  Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim akan melakukan pengoperasian perdana dermaga II di Pelabuhan Tamperan pada 2017 mendatang. Proyek tahap ke tiga pelabuhan itu, saat ini masih dalam proses pengerjaan akhir. ‘’Bisa dibilang, progres pembangunan dan perluasan dermaga sudah mendekati 50 persen,’’ ujar Choirul Huda Kasi Jasa Kepelabuhan UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, kemarin (20/7).

Lahan seluas 2 hektare disiapkan untuk pembangunan dermaga tersebut. Anggaran yang dikucurkan sebebesar Rp 700 juta. Dana tersebut dipakai untuk kegiatan pengawasan lanjutan pembangunan fasilitas darat warehouse, slipway, gedung pertemuan, peninggian dan penambahan pelindung breakwater.

Tahapannya, kantor UPT Tamperan akan dibangun terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan pengerjaan gedung pengepakan ikan. Sebelumnya, di lokasi lahan reklamasi sisi utara dermaga Tamperan itu telah merampungkan beberapa pengerjaan.

Di antaranya, pembangunan lokasi doking kapal. ‘’Selama ini kantor yang kami tempati itu merupakan bangunan aset milik Pemkab Pacitan. Kami belum mempunyai kantor sendiri. Dan, baru bisa terealisasi tahun ini,’’ tuturnya.


Huda menuturkan, selain dua kegiatan tersebut, rencananya di lokasi lahan reklamasi itu juga akan didirikan gudang es untuk penyimpanan ikan. Hanya saja, belum ada kejelasan soal rencana itu. Apabila proses pengerjaan lancar dan tidak molor seperti sebelumnya, dermaga II bisa dapat dioperasionalkan akhir tahun ini.

Sebab, dia menilai untuk proses pengerjaan terakhir kali ini tidak membutuhkan waktu lama. ‘’Paling tidak lima bulan lamanya. Karena memang tidak ada yang pekerjaan signifikan pada tahun ini. Sifatnya, hanya tinggal melengkapi kekurangan saja,’’ katanya.

Diungkapkan, dermaga baru akan menambah daya tampung kapal yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Tamperan. Mengingat kapasitas dermaga utama yang sudah ada saat ini terbatas.

Yakni, hanya mampu menampung setidaknya 300 perahu milik nelayan. Sedangkan realitasnya perahu yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Tamperan mencapai 400 kapal. ‘’Itu belum termasuk kapal atau perahu milik nelayan asal daerah lain yang baru datang beberapa pekan lalu,’’ imbuhnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun