Tolak Regrouping Sekolah, ini Alasan Pemkab Pacitan

oleh -1 Dilihat
Bupati Indartato Sidak UN. (Foto: SKPD Pacitan)
Bupati Indartato Sidak UN. (Foto: SKPD Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berupaya maksimal agar tidak ada anak mengalami putus sekolah. Bupati Pacitan Indartato bahkan tidak ingin jarak sekolah menjadi kendala bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan formal.

“Regrouping bisa saja dilakukan jika alasanya untuk efisiensi, tapi berbeda jika dampaknya memberatkan bagi anak. Kita juga harus mempertimbangkan azas keadilan,” ungkapnya, kemarin, dilansir laman SKPD Pacitan.




Penegasan tersebut disampaikan Bupati Indartato saat memantau hari pertama ujian SD/MI di MI GUPPI Duwetan Desa Semanten, Senin (16/5). Orang nomor satu di Pacitan itu khawatir, jika aturan penggabungan sekolah tidak mempertimbangkan kondisi wilayah setempat justru akan menjadi penghambat suksesnya program wajib belajar.

Ini karena, banyak anak-anak malas bersekolah karena jarak tempuhnya sangat jauh. Ia juga tidak menampik jika fakta dilapangan masih ada beberapa sekolah dengan jumlah anak didik sedikit. Dan sesuai aturan memang pantas untuk digabung. Namun, dengan kondisi wilayah Pacitan yang sebagian besar bergunung dan terpencil, kebijakan tersebut patut ditinjau ulang.

Secara umum, hari pertama pelaksanaan ujian SD/MI di Pacitan berlangsung lancar. Belum ada laporan permasalahan atau siswa mangkir tidak mengikuti ujian. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan Sakundoko,  tahun ini jumlah peserta ujian sebanyak 7.852. Dengan rincian SD sebanyak 6.681 dan MI sebanyak 1001 peserta. (Riz/RAPP002)