Kedatangan Andon, Nelayan Lokal Ancam Gelar Unjuk Rasa

oleh -1 Dilihat
Kawasan Pantai Tawang dengan perahu nelayan berjejer. (Foto: Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Ratusan nelayan andon atau nelayan dari luar daerah berdatangan ke laut yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan beberapa hari terakhir. Kedatangan nelayan andon tersebut membuat nelayan lokal geram dan merasa dirugikan.

Nelayan andon hampir setiap dua hari sekali berdatangan ke laut dan mencari ikan di wilayah Pacitan. Sebagian besar nelayan yang berasal dari Jawa Barat itu memarkirkan kapalnya di Pelabuhan Tamperan Pacitan.

Banyaknya nelayan pendatang (andon) yang mendatangi Pacitan ternyat konflik dengan nelayan lokal Pacitan. Mereka mengancam hendak melakukan aksi demo jika nelayan andon tetap dibiarkan bertambah.

“Kami minta kebijakan untuk nelayan andon dibatasi, jika tidak kami akan lakukan demo,” kata Sutarno, salah seorang nelayan Pacitan, baru-baru ini.

Bambang Mahaendrawan, Kabid Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan, menjelaskan, nelayan andon tersebut juga tidak menyalahi aturan.

“Berdasarkan pembagian wilayah, Pacitan masuk dalam Wilyah Penangkapan Perikanan (WPP) 573, dengan batas selat sunda sampai selat Bali, jadi mereka (nelayan andon.red) boleh-boleh saja menangkap ikan di perairan Pacitan,” ungkapnya.


Bambang mengungkapkan, masalah yang timbul saat ini adalah, para nelayan andon, datang ke Pacitan rata-rata belum mengantongi izin lengkap. Digambarkan proses izin nelayan andon bisa keluar dan lengkap jika Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan sudah menerima surat permohonan dari DKP asal nelayan tersebut.

“DKP pacitan akan mengeluarkan izin penangkapan dan penambatan kapal salah satunya jika kuota pelabuhan masih cukup. Nah, mereka (Nelayan andon), rata- rata datang dulu ke Pacitan melakukan penangkapan sambil mengurus izin,” ujarnya.

Terpisah, Kabagops Polres Pacitan, Kompol Subiyanto, menyampaikan semakin bertambahnya nelayan andon tersebut memicu konflik dengan nelayan asal Pacitan. Para nelayan lokal juga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa ketika nelayan andon tetap dibiarkan bertahan dan berada di laut Pacitan.

Atas kondisi tersebut, kata Subiyanto, saat ini Polres Pacitan menyiagakan sejumlah petugas untuk memberikan pengamanan di lokasi itu untuk menghindari konflik sosial yang lebih luas. Polres Pacitan menyiagakan dua pleton dalmas di pelabuhan Tamperan Pacitan.

“Berdasarkan informasi dari Bhabinkamtibmas dan intel yang ada di lokasi tersebut menyebutkan nelayan lokal akan melakukan unjuk rasa,” ujar dia di Pelabuhan Tamperan, Selasa (19/4/2016).

Lebih lanjut, dia menyampaikan masalah yang timbul saat ini adalah nelayan andon yang datang ke Pacitan rata-rata belum memiliki izin lengkap dari dinas terkait.

Proses izin nelayan andon bisa keluar dan lengkap ketika Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan telah menerima surat permohonan drai DKP asal nelayan itu. Selain di pelabuhan Tamperan, di tempat pelelangan ikan (TPI) Tawang Ngadirojo juga ada sejumlah nelayan lokal yang menolak keberadaan nelayan andon.

“Polisi juga siaga di kawasan TPI Tawang Ngadirojo untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, kami juga akan mengadakan koordinasi dengan asosiasi nelayan Pacitan untuk membahas permasalan ini,” pungkasnya. (yun/net/RAPP002)