Bupati: Sistem Pengamanan Wisata di Pacitan Harus Ditingkatkan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Pasca tewasnya tiga wisatawan saat berlibur ke pantai di Pacitan baru-baru ini, Bupati Pacitan, Drs H Indartato, MM meminta agar sistem pengamanan di lokasi wisata di Pacitan untuk ditingkatkan. Hal tersebut disampaikan oleh Indartato disela mengunjungi kompleks Pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Senin (4/1/2016) kemarin sore WIB.

“Kami meminta agar sistem pengamanan di lokasi obyek wisata ditingkatkan, terutama, obyek wisata pantai yang sangat rawan akan bahaya,” katanya, dilansir dari laman SKPD Pacitan.

Selama ini, Indartato menyatakan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah meminimalisir potensi kecelakaan laut, salah satunya adalah dengan memberikan tanda peringatan bahaya. Selain itu, dikatakan mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ini, masyarakat bahkan ikut dilibatkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Akan tetapi, acap kali pengunjung tidak mengindahkan beberapa tanda peringatan sehingga terjadi kecelakaan laut, sehingga perlu adanya terobosan lain untuk mengingatkan wisatawan, baik itu melalui himbauan langsung atau perangkat sirine peringatan,” ujarnya.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, dalam kurun waktu dua hari selama libur tahun baru, sebanyak sembilan wisatawan terseret ombak ganas di perairan Pacitan, yakni di Pantai Dangkal di Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung dan Pantai Klayar di Desa Sendang, kecamatan Donorojo. Dari total sembilan terseret ombak tersebut, tiga diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara enam lainnya ditemukan selamat.

Adapun, peristiwa pertama terjadi pada Jumat (1/1/2015), dimana lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang menikmati liburan tahun baru terseret ombak pantai Dangkal. Kelimanya adalah Rheza (Wonogiri), Shintia (DKI Jakarta), Fian, Romadhon (Kabupaten Boyolali), dan Ibrahim (Kabupaten Sukoharjo).

Satu dari kelima mahasiswa tersebut atas nama Mohamad Rheza Suprayogi (29) warga warga Jalan KH Ahmad Dahlan, RT/RW 03/XI Kecamatan Giripuro, Kabupaten Wonogiri dinyatakan meninggal dunia setelah sempat hilang selama empat hari. Jenazah Rheza pun sudah dimakamkan pada hari ini, Selasa (5/1/2015) di rumah duka. Sementara empat teman Rheza ditemukan dalam keadaan selamat.

Selang satu hari kemudian, laka laut di perairan Klayar juga menyebabkan dua wisatawan tenggelam dan meninggal dunia. Dua korban meninggal dunia tersebut masing-masing Bambang Cahyono (18), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Badegan yang merupakan warga RT/RW 04/IV Dusun Ngadirogo Wetan, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Sementara korban tewas kedua adalah Fristian Ardianto (22) warga RT/RW 02/II Dusun Salak, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan, Pacitan. Dua teman Ardi dan Cahyono yang turut terseret ombak, masing-masing atas nama nama Ahmad Komarudin (18) dan Nana (18) dari Ponorogo ditemukan dalam kondisi selamat. (RAPP002)