Ndayung Asyik di Sungai Barong Pringkuku

oleh -3 Dilihat
Kawasan Sungai barong, Pringkuku yang kini dijadikan tempat wisata dayung. (Foto: Fajar Bachroni)
Kawasan Sungai barong, Pringkuku yang kini dijadikan tempat wisata dayung. (Foto: Fajar Bachroni)

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Salah satu wisata berbasis masyarakat yang kini terus digiatkan pengembangannya di Pacitan adalah wisata susur sungai. Dengan memanfaatkan perahu, wisatawan kini bisa menyusuri keelokan sungai di Pacitan, salah satu yang cukup dikenal adalah sungai Maron yang terletak di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku dan bermuara di Pantai Ngiroboyo, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.

Selain sungai Maron, kini sedang dicoba pengembangan wisata berbasis sungai yang letaknya tidak jauh dari Sungai Maron, yakni Sungai Barong, yang terletak di Dusun Barong, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku.

Awalnya, sungai Barong ini hanyalah sungai biasa, namun sejak dibendung beberapa bulan lalu, sungai ini kini menjadi tempat untuk melakukan kegiatan mendayung perahu masyarakat setempat. Selain mendayung, anak-anak di dusun Barong juga nampak asyik melakukan aktivitas berenang di sungai yang dibendung sekitar 150 meter ini.

Anak-anak sekitar Sungai barong berenang. (Foto: Fajar Bachroni)
Anak-anak sekitar Sungai barong berenang. (Foto: Fajar Bachroni)

“Awalnya kami bendung, dan setelah dibendung, kami bantu dengan perahu mancung khas Pacitan sebanyak dua buah, dan setiap hari, biasanya sore, dimanfaatkan masayarakat setempat, terutama anak-anak untuk mendayung dan berenang,” kata Muhammad Rofiqin, salah satu konseptor wisata dayung perahu mancung di Sungai barong, saat dikonfirmasi Pacitanku.com, belum lama ini.

Lebih lanjut, Rofiqin menyampaikan bahwa keberadaan sumber sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun ini memang benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Selain kini digunakan untuk wisata dayung, sebelumnya, warga setempat memanfaatkan untuk pengairan sawah yang tak pernah kering.

“Di ujung sungai ini ada semacam bak yang merupakan bantuan dari PDAM Pacitan beberapa tahun yang lalu, kemudian masyarakat setempat mengalirkannya dengan pipanisasi ke sawah masing-masing, hasilnya sawah disini bisa panen lebih dari satu kali sepanjang tahun,”jelasnya.

Konsep Wisata Sungai dan Outbond

Pengunjung sedang menikmati mendayung di Sungai Barong. (Foto: Fajar Bachroni)
Pengunjung sedang menikmati mendayung di Sungai Barong. (Foto: Fajar Bachroni)

Kedepan, wisata sungai dayung akan coba terus dikembangkan menjadi wisata berbasis masyarakat. Hal itu nampak dari antusiasime warga setempat untuk bergotong royong mewujudkan daerah sekitar Sungai Barong bisa semakin dirasakan dampaknya oleh masyarakat setempat.

Saat Pacitanku.com berkunjung dan menikmati mendayun di Sungai Barong, anak-anak usia SD pun nampak antusias berenang, mendayung dan menikmati cipratan air dari Sungai yang kedepan akan dipasang pintu air dibagian ujung tersebut.

“Biasanya setiap sore, anak-anak disini memanfaatkan sungai ini untuk mendayung dan berenang, dan kedepan untuk pengembangannya, kita akan terus galakkan peran serta masyarakat agar desa wisata di wilayah sungai Barong ini terwujud,”tandas Rofiqin.

Lebih lanjut, Rofiqin menyampaikan bahwa masyarakat setempat, melalui karang taruna dan bekerja sama dengan Koramil setempat, juga telah melakukan kerja bakti menguruk jalan, agar bisa digunakan untuk parkir kendaraan saat ada wisatawan berkunjung ke Sungai Barong. “Rencananya, untuk kedepan kita ada semacam launching untuk desa wisata Sungai barong ini dengan menggelar wayang kulit diatas sungai,”katanya.

Sementara, selain yang utama adalah wisata berbasis sungai, Rofiqin bersama warga setempat akan mencoba mengkonsep pengembangan desa wisata yang lengkap dengan pengembangan ekonomi masyarakat.”Kedepan mungkin ada tempat outbond kan asyik disini, kemudian juga bisa dijadikan sarana pengembangan dan edukasi di wilayah sawah disini, dimana mahasiswa pun bisa menggelar KKN di desa sini,”ujar Rofiqin.

Sebagai informasi, Sungai Barong adalah sebuah sungai kecil yang berada di Desa Candi Pringkuku. Jika ditempuh dari pusat kota Pacitan, untuk menuju sungai ini bisa melalui pertigaan menuju ke pantai Watukarung, kemudian sesampainya di depan balai desa Poko, bisa melewati jalur ke kanan kurang lebih sekitar 8 km menuju ke lokasi. (RAPP002)