Pacitanku.com, SURABAYA – Jelang peralihan musim kemarau ke musim hujan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki sejumlah prediksi. Staf Informasi dan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo mengemukakan berdasarkan pantauan citra satelit, daerah-daerah di Jawa Timur baru akan masuk hujan pada akhir November hingga awal Desember, tidak berbarengan, tergantung daerah masing-masing.
Berdasarkan data BMKG, sejumlah daerah di Jatim hari ini diguyur hujan sedang hingga lebat, yakni Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Surabaya, Sidoarjo, Lumajang, Banyuwangi, Bojonegoro, Trenggalek, serta Gresik dan sekitarnya.
“Masyarakat tidak perlu panik. Hujan yang sekarang turun merupakan fenomena yang biasa terjadi di musim peralihan dari musim kering (kemarau) ke musim hujan. Fenomena seperti ini akan terjadi hingga masuk musim hujan,” ujar Eko, Jumat (6/11/2015) di Surabaya.
Sementara, terkait tinggi gelombang perairan, ia mengatakan Laut Jawa dan Samudera Hindia ketinggian gelombangnya 2 meter dan hanya di selatan Pacitan yang mencapai 2,5 meter. “Kecepatan angin di perairan tersebut berkisar 40 kilometer per jam hingga 45 kilometer per jam dan cukup kondusif untuk aktivitas nelayan,” ujarnya.
Sementara itu, Eko menjelaskan bahwa terkait dengan suhu udara yang terik dampak pergerakan semu matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, kata dia, kini berangsur turun karena adanya akumulasi awan sehingga awan tersebut berpeluang menimbulkan hujan di beberapa wilayah secara acak seperti sudah menguyur Nganjuk, Jombang, Surabaya bagian utara dan sebagian Malang.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi peluang terjadinya banjir dengan mengontrol saluran-saluran air, termasuk daerah aliran sungai (DAS) Brantas maupun Bengawan Solo di sekitar Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri hingga daerah Jatim yang dialiri DAS Bengawan Solo. (RAPP002/Ant)