Target PAD Melonjak, Retribusi Sejumlah Obyek Wisata di Pacitan Dinaikkan

oleh -0 Dilihat
loket pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)
loket pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)
loket pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)
loket pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan menaikkan retribusi tiket masuk ke sejumlah obyek wisata di Pacitan. obyek wisata tersebut diantaranya adalah Pantai Klayar, Goa Gong dan Pemandian Air Hangat Tirta Husada.

Menurut Efi Iftitah, Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudparpora, rencana kenaikan retribusi tersebut untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata tahun ini. ‘’Saat ini prosesnya masih tahap usulan untuk kemudian ditetapkan menjadi peraturan bupati (perbup),’’ ujar Efi, sebagaimana dilansir Radarmadiun, Jumat (3/4/2015).

Dikatakan Efi, berdasarkan usulan itu rencananya untuk retribusi tiket masuk ke Pantai Klayar akan dinaikkan hingga sekitar 100 persen. Dari awalnya hanya Rp 3 ribu bakal naik menjadi Rp 5 ribu – Rp 7 ribu. Sedangkan untuk Gua Gong, retribusi tiket masuk yang mulanya sekitar Rp 5 ribu bakal dinaikkan menjadi Rp 10 ribu.

Sementara untuk pemandian air hangat Arjosari, retribusi tiket masuknya bakal dinaikkan dari awalnya Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu (selengkapnya lihat grafis) . ‘’Kami masih belum bisa memutuskan sekarang, karena harus ada komunikasi dengan bagian hukum dan DPPKAD terlebih dahulu,’’ katanya.

Setelah dibahas di tingkat lanjut, Efi berharap penetapan tiket masuk baru di sejumlah objek wisata itu sudah bisa selesai tahun ini. Sehingga, target PAD sektor pariwisata tahun yang mencapai Rp 2 miliar lebih bisa terpenuhi.

‘’Usulan ini mungkin tidak akan selesai dalam tiga bulan ke depan. Tapi, setidaknya kami menargetkan tahun ini sudah bisa keluar perbup baru untuk penetapan retribusi tarif masuk di sejumlah objek wisata,’’ jelasnya.

Rencana kenaikan retribusi tersebut, kata Eefi, dipengaruhi faktor target pendapatan. Selain itu, Efi berpendapat bahwa tarif yang berlaku saat ini dianggap terlalu murah. Padahal, tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata tersebut tiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

‘’Kalau nanti pak bupati mengeluarkan perbup itu, otomatis tarif baru bakal diberlakukan. Sehingga, ke depan hasil pendapatan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan wisata lainnya,’’ pungkasnya. (her/Radar/RAPP002)