Kelanjutan Proyek Reservoir Tank Tanjungsari Kian Kritis

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi Reservoir Air. (Foto : Amazon)
Ilustrasi Reservoir Air. (Foto : Amazon)
Ilustrasi Reservoir Air. (Foto : Amazon)
Ilustrasi Reservoir Air. (Foto : Amazon)

Pacitanku.com, PACITAN—Proses pengerjaan proyek reservoir tank di Dusun Kebonredi, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan kian kritis. Pasalnya, dua hari menjelang akhir tutup anggaran proyek yang pengerjaannya menghabiskan anggaran sekitar Rp 11,7 miliar tersebut juga tak kunjung selesai.

Seperti diberitakan oleh Radar Madiun, PDAM Pacitan langsung melaporkan perkembangan pembangunan kepada Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PKPAM) Provinsi Jawa Timur.

Akan tetapi, hingga kemarin (28/12) belum diketahui apakah proyek tersebut bakal dihentikan dan rekanan dikenakan blacklist atau kembali dilanjutkan tahun 2015 mendatang dengan berbagai pertimbangan. ‘’Belum ada petunjuk dari Satker PKPAM Jatim sampai saat ini,’’ ujar Agus Suseno, Direktur PDAM Pacitan.

Menurut Agus, semua masalah yang ada dalam proses pengerjaan bak penampungan air itu sepenuhnya ditangani Satker PKPAM. Sehingga, apabila ditanya soal kepastian pengerjaan tersebut pihaknya tidak bisa menjelaskan secara panjang lebar. ‘’Kami tidak memiliki wewenang soal masalah itu (mengambil kebijakan),’’ ungkapnya.

Sementara, penanggung jawab pelaksana proyek di lapangan dari PT Teknik Utama Pendik mengaku jika sampai saat ini progres pengerjaan sudah menyentuh 90 persen. Dan tinggal menyisakan proses pengurukkan. Dia juga pesimistis proyek akan selesai dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, dalam proses pembangunannya dilakukan secara manual. ‘’Seperti pengambilan tanah uruk itu letaknya jauh dan hanya bisa dilakukan secara manual,’’ tuturnya.

Medan yang berat menjadi faktor utama pekerjaan ini berjalan lamban. Pasalnya, penggunaan alat berat untuk mempercepat proses pengerjaan tak bisa dilakukan karena lokasi proyek yang berada di atas tebing. ‘’Medannya sangat sulit, jadi alat berat tidak bisa menjangkau lokasi proyek. Selain itu cuaca juga tidak mendukung,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Pendik menuturkan, pihaknya saat ini masih fokus melakukan perbaikan dinding penyangga tebing yang sempat melorot lantaran tergerus hujan. ‘’Ini kami perbaiki dulu, dipertebal biar tanah yang berada di belakang bangunan tidak melorot,’’ jelasnya.

Sebelumnya, mantan Pjs Direktur PDAM Pacitan, Slamet Rianto mengatakan, proyek reservoir tank sempat macet di proses pengerjaan yang sudah 65 persen. Saat itu, prosesnya baru menyentuh pemasangan tiang pancang sedalam satu meter di tanah.

Menurutnya, awalnya untuk menuntaskan pembangunan dibutuhkan adanya tambah biaya. Pasalnya, PDAM diwajibkan menjalankan instruksi dari tim teknis Universitas Gajah Mada (UGM) terkait rekomendasi yang telah disodorkan beberapa waktu lalu. ‘’Karena adanya rekomendasi itu, saya mencoba berusaha bicarakan dulu dengan pihak rekanan dan satker PKPAM Jatim,’’ katanya.

Dari hasil pembahasan itu, kata Slamet, diambil kesimpulan pihaknya tidak perlu mengeluarkan sepersenpun uang untuk pengerjaan rekomendasi yang dikeluarkan UGM tersebut. Namun, hanya cukup menggunakan sisa anggaran pembangunan reservoir tank sebesar Rp 3,5 miliar dari total yang dikeluarkan sebesar Rp 11,7 miliar. ‘’Jadi, keputusannya tidak ada anggaran tambahan,’’ terangnya. (RAPP002)