Mbangun Pacitan Karo Ndayung

oleh -0 Dilihat
Festival Dayung Ngiroboyo
Festival Dayung Ngiroboyo
Festival Dayung Ngiroboyo
Festival Dayung Ngiroboyo

Ujian dari sebuah karya itu adalah konsistensi. Setidaknya itu yang berlaku bagi saya pribadi, niat ingin coba konsisten nulis di rubrik ini, namun apa daya, ujian saya adalah soal konsistensi. Semoga anda tidak demikian.

Well, di edisi kedua saya nulis di rubrik Ngopi bareng Mas Dwi ini, mungkin saya akan sedikit menerawang, tentang salah satu bidang yang bisa jadi ini menjadi keunggulan pembangunan Pacitan. Terus terang, saya salut dengan kemauan dari segenap masyarakat Pacitan, khususnya para netizen yang tergabung di berbagai grup jejaring sosial di facebook, untuk terus bekerja sama, bersinergi dengan semangat cinta Pacitan, membangun Pacitan.

Saya pun demikian. Sebagai salah satu warga Pacitan yang kebetulan sedang menempuh bangku kuliah, melalui sedikit banyak ilmu yang saya pelajari, sumbangan pemikiran ini semoga menjadi ledakan dahsyat bagi kesuksesan pembangunan Pacitan kedepannya.

Saya menamai judul di tulisan saya kali ini dengan Mbangun Pacitan karo Ndayung. Mengapa saya katakan Dayung bisa mengangkat potensi Pacitan? Karena saya, dan panjenengan semua pasti mengatakan setuju jika salah satu potensi Pacitan adalah banyaknya pesisir – pesisir dan muara – muara sungai dahsyat, yang jika dikelola dengan baik, itu bisa jadi keunggulan Pacitan. Salah satu toolsnya adalah dayung.

Melalui salah satu cabang olahraga ini, kita bisa mendapatkan berbagai peluag pembangunan dari sektor tersebut. Sekot yang pertama adalah sektor olahraga, jelas, dengan pengembangan potensi olahraga dayung, secara otomatis kita bisa terus memproduksi atlet – atlet dayung daerah, yang tentu hal ini akan sangat berguna bagi kemajuan dan pencapaian prestasi olahraga Pacitan.

Beberapa waktu lalu, saya sempat berbincang dengan Ketua PODSI Pacitan, Joko Putro Utomo bahwa Pacitan ternyata belum memiliki atlet dayung daerah, padahal alam dan sarana prasarana memungkinkan kalau Pacitan melahirkan atlet handal dari cabor dayung ini.

Keuntungan yang kedua adalah dari sektor pariwisata. Melalui pariwisata berbasis olahraga, lebih khsusus lagi adalah dayung, pacitan akan semakin dikenal sebagai kutho pariwisata. Bukan hanya alamnya yang melimpah potensinya, bukan hanya pantai dan goa yang dahsyat, akan tetapi olahraga berbasis pariwisata adalah peluang baru bagi Pacitan untuk semakin dikenal di dunia sebagai daerah sejuta wisata.

Imbasnya, olahraga pariwisata tersebut akan berdampak sistemik terhadap pengembangan ekonomi masyarakat Pacitan. Melalui event – event olahraga dayung berbasis festival, seperti Festival Dayung Ngiroboyo di muara sungai Maron dan Festival Dayung Mancung di muara Sungai Grindulu, dengan adanya pengelolaan dengan baik layaknya industri olahraga pariwisata modern, maka kita bisa menyaksikan warga Pacitan menjadi semakin tersenyum lebar, karena ekonomi semakin membaik, sehingga tingkat kebahagiaan pun akan semakin tinggi.

Yang selanjutnya, efek bola salju dari pengembangan pembangunan Pacitan degan tema Mbangun Pacitan karo Ndayung ini adalah semakin kentalnya pengembangan sosial budaya warga Pacitan, terutama warga di sekitar terdampak muara sungai. Mereka akan semakin bersatu, nyengkuyung bareng – bareng pengembangan olahraga dayung berbasis wisata, tentunya bagi kemajuan Pacitan itu sendiri.

Yang tak kalah penting dari tema tulisan saya kali ini adalah efek pendidikan, terutama pendidikan jasmani. Anak – anak kita, terutama yang tinggal di kawasan sungai dan pesisir, akan lebih senang jika pelajaran Olahraga tak hanya berkutat pada olahraga voli, basket, sepakbola saja. Sesekali mereka bermain – main dengan air dan dayung di muara sungai, pasti asyik.

Guru penjas pun tak lagi repot dan pusing ketika ditanya pihak pengawas dengan pertanyaan seperti ini : bagaiman kreatifitas anda mengembangkan metode pembelajaran di sekolah? Dengan gagah pun guru penjas sudah menyiapkan jawabannya,

“Dengan Ndayung Pak”.

Ada berbagai dampak dan hasil luar biasa dari satu konsep pembangunan Pacitan saja. Ada satu hasil memuaskan jika kita mampu melihat lebih cermat, lebih dalam tentang potensi daerah kita ini. So, tinggal kita mau seperti apa?

Selamat ndayung, dan jangan lupa ngopi, biar badan hangat, pikiran tenang.

 

Jakarta, 9 Oktober 2014 pukul 21.19

Dwi Purnawan (@dwi_itudua)