Menengok Usaha Sale Anggur Sirnoboyo, Kuliner Manis Beraneka Warna

oleh -2 Dilihat
Sale Pisang ANggur Pak SOfyan Krajan SIrnoboyo. (Foto : Dwi Purnawan/Pacitanku.com)
Sale Pisang ANggur Pak SOfyan Krajan SIrnoboyo. (Foto : Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN—Selama ini, Pacitan identik dengan salah satu kuliner makanan ringan yang satu ini, yakni sale pisang. Namun demikian, selama ini pengembangan sale pisang, terutama sale pisang anggur di Pacitan mengalami pasang surut, hal itu dikarenakan usaha ini hanya dikelola home industri, alias hanya dikerjakan warga setempat.

Seperti yang dialami oleh Sofyan, warga Krajan, Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan ini. Sofyan yang telah menekuni usaha sale pisang elama lebih dari 10 tahun ini juga mengalami pasang surut dalam usahanya. Namun demikian dirinya tak bisa dipisahkan dari uaha sale pisang tersebut, mengingat sale pisang yang dibuatnya dikenal sebagai olahan kuliner unggulan di Pacitan dan sekitarnya.

“Yang kami kembangkan selama beberapa tahun terakhir adalah sale anggur, yakni sale pisang yang dibuat tanpa proses penggorengan, kemudian dibuat kemasan berwarna – warni dan menyerupai anggur,” katanya kepada Portal Pacitanku, belum lama ini.

Sale anggur, kata bapak satu anak ini, lebih memiliki daya tarik bagi konsumen mengingat bentuknya yang lucu, berwarna dan memiliki rasa yang sangat manis. “Selain itu, sale model ini sangat tahan lama, kisaran bisa mencapai satu bulan, tanpa bahan pengawet,” tandas Sofyan.

Proses pembuatannya pun, kata Sofyan, cenderung gampang – gampang susah daripada sale model lainnya. Yang mudah karena tidak perlu menggoreng, karena cukup dengan menjemur saja, akan tetapi ada sedikit kerumitan dalam proses pengemasan.

“Ya karena kita harus beberapa kali melakukan pengemasan, yang pertama membungkus dengan kertas plastik, kemudian kita beri kertas warna, ditutup lagi dengan plastik, dan diikat seperti bentuk anggur, semua proses tersebut kisaran tiga hari,” jelas Sofyan.

Sofyan yang menekuni usaha sale pisang anggur bersama istri dan ibunya ini mengaku, dari hasil sale anggur tersebut, dirinya bisa membuat rumah dan menghidupi anak istrinya. Dirinya pun banyak melibatkan warga sekitar untuk membantu proses produksi sale ini. Namun demikian, dirinya mengakui bahwa bisnis sale pisang sedang mengalami penurunan omzet.

“Ya kita terima ajalah mas, kita jual stock ke beberapa toko oleh – oleh khas Pacitan dua ribu, terserah mereka menjualnya berapa, selama ini kita juga kirim ke beberap kota besar, seperti Surabaya dan Malang,” pungkasnya. (DP-PP001)