Pembangunan Jembatan Jadi Persoalan Serius Pemkab Pacitan

oleh -0 Dilihat
Jembatan Belly Tegalombo sebelum diperbaiki. (Foto : Dok.Pacitanku)
Jembatan Belly Tegalombo sebelum diperbaiki. (Foto : Dok.Pacitanku)
Jembatan Belly Tegalombo yang akan segera diperbaiki. (Foto : Dok.Pacitanku)
Jembatan Belly Tegalombo yang akan segera diperbaiki. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Agenda mendesak seputar persoalan infrastruktur jembatan masih menjadi kendala serius bagi Pemerintah Kabupaten Pacitan. Diketahui, dana miliaran rupiah sudah digerojokkan pemkab untuk memperbaiki kerusakan beberapa jembatan yang menghubungkan antardesa maupun kecamatan tersebut. Dana mencapai Rp 12,414 miliar tersebut digelontorkan untuk sembilan paket pekerjaan.

Sembilan jembatan tersebut sudah masuk jembatan urgen, yakni jembatan Dembokidul, jembatan Pagutan, Arjosari dan jembatan Bely, di Tegalombo.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan Pacitan, Suparlan menuturkan, dari sembilan paket tersebut, hanya pembangunan jembatan Dembokidul, di Kecamatan Ngadirojo pembangunannya harus melalui beberapa tahap. Pasalnya, untuk tahun anggaran 2014 ini, dana sebesar Rp 750 juta yang telah disediakan hanya bisa digunakan untuk bangunan bawah terlebih dulu. ‘’Sisanya akan dilanjutkan tahun depan,’’ ujarnya dilansir dari Radar Madiun, Senin (1/9/2014).

Ia menyebutkan jika alasan dua jembatan tersebut bersifat mendesak karena berdasarkan kajian jangkauannya. Sebab, selama jembatan tersebut rusak akibat diterjang luapan banjir Sungai Grindulu maupun Lorok, para warga terutama yang menggunakan kendaraan roda empat harus memutar belasan kilometer hanya untuk menuju ke pusat pemerintahan Kecamatan.

‘’Dengan diprioritaskannya jembatan itu, masyarakat nanti bisa efisien dalam memanfaatkan waktu. Soalnya, selama jembatan itu putus atau rusak, warga hanya bisa lewat jembatan gantung,’’ jelasnya.

Diluar sembilan paket pekerjaan pembangunan jembatan tersebut, berdasarkan pendataan pada tahun 2014 ini, setidaknya ada lima jembatan yang kondisinya rawan ambles atau bahkan terputu, yakni di antaranya jembatan gantung Dembokidul, Sono, Noneng, Gawang dan Jatisari.

‘’Akibatnya akses warga terganggu. Saat ini kami masih mencoba melakukan kajian mana pembangunnan atau perbaikan yang akan didahulukan,’’ tuturnya.

Sarana penyeberangan yang mengalami kerusakan itu tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Tegalombo dan Punung. ‘’Untuk jembatan yang rusak itu, akan coba dianggarkan pada tahun depan,’’ pungkasnya.

Redaktur : Robby Agustav