Jika Jadi Presiden, Jokowi Akan Bangun Konsep Tol Laut

oleh -0 Dilihat
Joko Widodo. (Foto : FB Joko Widodo)
Joko Widodo. (Foto : FB Joko Widodo)
Joko Widodo. (Foto : FB Joko Widodo)
Joko Widodo. (Foto : FB Joko Widodo)

Pacitanku.com, JAKARTA – Calon Presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Joko Widodo berjanji akan memfasilitasi kekurangan pengembangan infrastruktur di laut, pengembangan bandara, maupun penambahan jalur kereta api.

Salah satu yang akan dilaksanakan jika Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden adalah terkait pembangunan infrastruktur laut. Mantan Walikota Solo ini menilai, jika dapat dimaksimalkan, maka ke depannya tidak ada lagi ketimpangan harga antara daerah yang satu dengan yang lain. Ia mengistilahkan konsep pembagunan infrastruktur laut yang akan ia lakukan dengan istilah Tol Laut.

Dikatakan Jokowi, tol laut adalah penyediaan kapal-kapal berukuran besar untuk pengangkutan antarpulau dalam waktu yang sesering mungkin.

“Jadi tol laut ini modalnya hanya kapal. Bukan bangun tol di atas laut. Jadi tol laut itu pengangkutan pakai kapal dari pelabuhan ke pelabuhan, tapi bolak-balik. Ini akan mempermudah manajemen distribusi logistik, sehingga harga-harganya akan lebih murah,” kata Jokowi, dilansir dari situs pemenangan Jokowi di jkw4president.com, Kamis (29/5/2014).

Ia menjelaskan bahwa tol laut adalah konsep distribusi jalur laut yang menghubungkan lima pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar, dan Sorong (Papua Barat).

“Jadi harus ada penyediaan kapal besar, dari Sumatera langsung ke Papua, Papua ke Sumatera. Kalau ada kapal besar, ongkos angkutnya akan menjadi kecil dan murah, karena ngangkutnya langsung banyak. Jadi tidak akan ada lagi harga semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua Rp 1 Juta,” ujar Jokowi.

Jokowi mencontohkan distribusi sapi dari NTT dengan yang ada di Australia. Ia menilai, secara kualitas, sapi NTT tidak kalah dibanding sapi Australia. Kekurangan yang terjadi selama ini hanya terletak pada ketiadaan kapal pengangkut sapi yang berukuran besar.

Sementara itu, untuk pengembangan bandara, Jokowi mengaku akan menerapkan konsep kerja sama dengan investor swasta. Menurutnya, ide tersebut muncul tak lepas dari permasalahan lambannya pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang berpengaruh pada semakin karut-marutnya jadwal penerbangan.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti seputar infrastruktur jalur kereta. Menurutnya, sudah seharusnya dilakukan penambahan jalur kereta di Jawa, sembari membangun jalur kereta di kawasan-kawasan tambang di Sumatera dan Kalimantan. “Pengangkutan batubara, nikel, dan bauksit jangan sampai menggunakan jalan raya. Karena selain mahal, juga akan merusak jalan. Dan itu kewajiban negara,” pungkasnya.

Redaktur : Robby Agustav