Meneropong Konsep Pendidikan Pacitan Bangkit

oleh -0 Dilihat
Siswa di bandar sedang Sekolah
Siswa di bandar sedang Sekolah
Subiyanto Munir, Ketua UPT TK-SD Kecamatan Arjosari
Subiyanto Munir, Ketua UPT TK-SD Kecamatan Arjosari

Pacitanku.com, PACITAN—Pendidikan memang bukan segala – galanya, tapi segala-galanya berawal dari pendidikan. Ungkapan itu yang mungkin sering kita dengar dalam dunia pendidikan. Bahwa pendidikan memegang peran sentral untuk membangun karakter bangsa. Oleh karena itu segala konsep dalam pendidikan harus dibuat sebaik mungkin demi terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang siap terjun menjadi solusi bagi permasalahan bangsa.

Hal inilah yang akhirnya mendasari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TK-SD Kecamatan Arjosari, Subiyanto Munir, untuk membuat sebuah format baru dalam pelaksanaan pendidikan di Pacitan. Dikatakan Munir, format baru bertajuk Pendidikan Pacitan Bangkit ini adalah sebagai upaya untuk memperbaiki konsep dan sistematika pendidikan di Pacitan.

“Saya mencoba menerapkan Pendidikan Pacitan Bangkit ini saat menjadi Kepala UPT di Pringkuku, sekitar satu tahun yang lalu dan alhamdulillah mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk bapak Bupati Indartato,” terang Munir saat interview khusus dengan redaksi Pacitanku.com, Minggu (3/11) di Pacitan.

Model yang diterapkan, imbuh Munir, adalah dengan memperbaiki perangkat pendidikan, termasuk didalamnya adalah kebiasaan-kebiasaan buruk yang selama ini sudah membudaya di pendidikan Pacitan.

“Misalnya kita coba menggunakan tradisi menyanyi mars pendidikan bangkit tiap apel, kemudian juga adanya reward bagi mereka yang memiliki prestasi. Kita juga menerapkan pola melayani dengan alur cepat dalam setiap pelayanan kedinasan di tingkat UPT,” tandas mantan Ketua UPT Rumah Pintar ini.

Reward atau apresiasi tersebut diberikan kepada para tenaga pendidik maupun siswa yang memiliki prestasi bagus di lembaga masing – masing. “Misalnya kita berikan penghargaan kepada guru tertua yang memiliki loyalitas tinggi. Atau kita berikan penghargaan bagi siswa dengan ranking terbaik,” tandasnya.

Dia berharap dengan adanya penghargaan bagi segenap tenaga pendidikan ini, akan menciptakan iklim persaingan yang sehat sehingga tenaga pendidikan akan berlomba memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan di Pacitan.

“Walaupun hanya sekedar rintisan, konsep ini juga dipakai oleh Pak In (Bupati : red) di lingkungan Pemkab Pacitan, dan alhamdulillah hasilnya luar biasa walaupun belum semuanya memakai metode ini,” kata Munir.

Ia lalu mencontohkan bahwa salah satu efek yang ditimbulkan dari penerapan konsep pendidikan pacitan adalah meningkatnya grade pendidikan di Jawa Timur. “ Alhamdulillah Kabupaten Pacitan naik 12 peringkat, dari semula 34 menjadi 22 dari hasil Ujian Nasional selama kurun waktu beberapa tahun ini,” pungkasnya.

Reporter/Foto : Dwi Purnawan (@dwi_itudua)