Goa Gong, Keajaiban Dunia Dari Pacitan

oleh -177 Dilihat
Goa Gong Pacitan. (Foto: Instagram Akawimi/Pacitanku)

Pacitanku.com, PUNUNG–Keindahan bumi Pacitan tergambar dari mempesonanya ornament di dalam salah satu obyek wisata Goa terkenal di Pacitan, karena setelah obyek wisata Pantai, wisata Goa adalah obyek wisata unggulan dari Pacitan. Salah satunya adalah Goa Gong. Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Donorojo, Pacitan, 140 km selatan kota Solo atau 30 km arah Barat Daya Kota Pacitan. Disebut Goa Gong karena didalamnya terdapat sebuah batu yang jika dipukul akan menimbulkan bunyi seperti Gong yang ditabuh. Letaknya tidak jauh dari gerbang masuk Kota Pacitan, petunjuk jalan menuju ke arah Goa Gong juga cukup jelas.

Namun semakin mendekat ke Goa Gong, jalan yang dilalui semakin menyempit hingga akhirnya menemukan perempatan jalan yang kecil

sebelum akhirnya memasuki pelataran parkir Goa Gong. Jalan setapak menuju Goa yang telah disemen dengan baik dipenuhi dengan warung-warung yang mejajakan minuman dan makanan tradisional. Penjualnya kebanyakan perempuan dari yang berusia muda hingga nenek-nenek.

Nama Goa Gong diambil dari cerita yang beredar di masyarakat karena di dalam goa ini sering terdengar bunyi-bunyian yang menyerupai suara gong. Jika anda memukul atau mengetuk salah satu stalaktit dan stalakmit, maka akan berbunyi seperti dengungan gong yang memenuhi ruang di dalam goa. Menurut sumber cerita, Goa Gong ditemukan sekitar tahun 1930 oleh dua penduduk lokal, yaitu Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo yang hendak mencari mata air karena kondisi Dusun Pule saat itu dilanda kemarau panjang. Dengan menggunakan obor yang terbuat dari daun kelapa kering yang diikat, mereka mecoba menelusuri lorong-lorong goa. Setelah menghabiskan tujuh ikat obor, mereka menemukan beberapa sendang dan mandi di dalamnya.

Goa Gong memiliki banyak sekali bentuk stalaktit dan stalakmit. Bisa dibilang, goa ini adalah Goa terlengkap yang ada di Jawa. Salah satu keindahannya adalah menyerupai gorden dengan bintik-bintik seperti mutiara di dalamnya. Stalaktit dan stalakmit yang ada di goa gong terlihat sangat kokoh.

Ketika menuju objek wisata goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pegunungan kapur di kanan kiri jalan. Selain pegunungan kapur, pohon jati di pinggiran bukit juga menjadi pemandangan menyejukkan mata.

Sebelum masuk goa, sejumlah pedagang mulai dari pedagang akik, souvenir, hingga makanan khas daerah Pacitan berjajar di jalan menuju goa. Model-model akik bisa anda temukan mulai dari ukuran kecil hingga yang terbesar.

Saat memasuki goa, kondisi goa yang gelap dengan sedikit penerangan akan menghipnotis pengunjung dengan indahnya pemandangan stalaktit dan stalakmit disertai pijar lampu neon yang berwarna-warni. Misalkan saja yang menarik adalah batuan yang menyerupai patung Budha yang tidak jauh dari pintu masuk.

Stalaknit dan stalakmit yang ada diberi nama, Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin. Selain itu, terdapat lima sendang yang dipercaya mengandung magis yang dapat menyembuhkan penyakit. Diantaranya Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto.

Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari, yang menurut cerita, di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari.

Ruang ketiga dan keempat adalah ruang kristal dan marmer, di dalamnya tersimpan batu kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Ruangan kelima berupa ruangan yang luas. Di tempat ini pernah diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis). Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong.

Masuk ke dalam perut Goa Gong sejauh 300 meter ke bawah telah disediakan jalur-jalur khusus bagi para pengunjung berupa anak tangga dilengkapi pembatas yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah. Untuk masuk ke dalam Goa Gong Anda tidak perlu memiliki perasaan takut akan gelap, mistis ataupun hal-hal lain, Goa Gong sangat jauh dari kesan tersebut.

Meskipun tidak terlalu terang, namun lampu-lampu berwarna-warni merah, hijau, kuning, biru cukup membuat jelas pandangan. Lagipula memang cahaya terang tidak diperbolehkan untuk digunakan didalam, karena dapat mengurangi keindahan kondisi Goa. Untuk mengantisipasi panas di dalam Goa juga telah disediakan beberapa kipas angin berukuran besar supaya kondisi hawa dalam goa tidak pengap.

Jika datang pada saat musim penghujan Goa Gong akan dipenuhi oleh tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit-langit Goa, dan danau-danau yang terdapat di dalam perut Goa juga akan terisi penuh air. Satu hal yang harus menjadi perhatian jika berkunjung ke Goa Gong, ada baiknya tidak menyentuh batuan-batuan yang ada di dalam sana, terutama kristal dan marmer. Karena beberapa batu marmer telah tampak menghitam akibat banyak dipegang oleh tangan-tangan pengunjung.

Sepanjang jalan menuju Goa Gong banyak melewati perbukitan-perbukitan yang mungkin di dalamnya juga terdapat Goa. Goa-goa di Pacitan ini pada umumnya dari luar tampak terbentuk dari jenis batuan Karst, batu yang tampak hitam dan sangat keras. Di dalam Goa Gong terdapat 7 titik pemberhentian, batuan pembentuknya terdiri dari beberapa jenis batuan seperti Karst, Marmer dan Kristal. Terdapat beberapa stalagtit dan stalagmit yang telah menyatu dan menjadi semacam penyangga Goa, yang paling menakjubkan di dalam adalah adanya penyangga yang sangat besar yang bentuknya menyerupai tirai.

Karena terlalu banyaknya ornamen yang ada di dalam gua tersebut, sampai sulit rasanya menyebutkan satu per satu di sini. Salah satu ornament indah tersebut adalah sekumpulan gourdyn raksasa, yang dipenuhi bintik mutiara di dalamnya. Titik-titik kecil tersebut seperti ribuan kunang-kunang saja layaknya. Suasana gua yang temaram makin menambah eksotis ribuan titik mutiara itu. Memenuhi setiap jengkal mata memandang, dan bila memejamkan mata, rasanya masih tertinggal ribuan titik mutiara tersebut memenuhi benak kepala.

 Selain percikan mutiara, kita bisa juga menikmati keelokan lain dari Goa Gong ini. Dan perjalanan anda semakin menyenangkan. Perjalanan masih terus memasuki lorong-lorong. Menembus di antara stalagmit dan stalagtit. Membentuk tiang-tiang tinggi penyangga lorong, mengukuhkan keberadaan mereka di sana. Diselang-selingi dengan tirai tipis batuan, menimbulkan kekaguman saat mencoba mengetuknya. Terdengar suara berdengung, yang menggema di seantero lorong Goa ini.

 Mempesona. Satu kata tentang gambaran Goa Gong yang sampai sekarang masih menjadi daya tarik tersendiri ketika berkunjung ke Pacitan. Dan tak akan lengkap rasanya ketika ke Pacitan anda tak menmyempatkan untuk singgah di Salah satu simbol Pacitan dan juga obyek wisata yang mengagumkan ini.