Masyarakat Ngadirojo Gelar Ritual Doa Bumi Jelang Festival Kapyuran

oleh -135 Dilihat
Masyarakat Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, menggelar ritual doa bumi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa Ki Wonopolo, tokoh yang berjasa menemukan sumber air Kapyuran. (Foto: Resi Wulandari/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Masyarakat Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, menggelar ritual doa bumi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa Ki Wonopolo, tokoh yang berjasa menemukan sumber air Kapyuran.

Ritual yang digelar pada Jumat (4/7/2025) ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Kapyuran yang rutin diadakan setiap tahun dan diikuti oleh seluruh warga setempat.

Kegiatan doa bumi diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan tabur bunga di makam Ki Wonopolo yang terletak di desa tersebut.

Seluruh rangkaian acara berlangsung khusyuk, mencerminkan kekhidmatan masyarakat dalam mengenang dan menghargai leluhur.

Anang, salah satu panitia kegiatan, menjelaskan bahwa ritual ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang Ki Wonopolo, tetapi juga sebagai wujud syukur dan doa agar Desa Ngadirojo senantiasa diberikan keselamatan serta kelimpahan berkah.

“Kegiatan doa bumi ini sebagai bentuk takzim kami kepada Ki Wonopolo yang dahulu menemukan sumber air Bukti (Kapyuran). Kami juga melakukan doa bersama dan tabur bunga di makam beliau,” ujar Anang.

Suasana di sekitar makam Ki Wonopolo terasa penuh kekhidmatan, diwarnai harapan agar tradisi luhur ini terus dilestarikan oleh generasi penerus.

Festival Kapyuran sendiri telah menjadi agenda budaya yang dinantikan masyarakat Ngadirojo.

Selain sarat nilai tradisi, festival ini juga menjadi ajang penting untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat identitas budaya lokal.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.