Bukan Tak Mampu Sekolah, Pemkab Pacitan Paparkan Bantuan untuk Keluarga Pak Aris Pasca-Video Viral di TikTok

oleh -1819 Dilihat
KLARIFIKASI. Plt Kepala Dinsos Pacitan bersama tim mengunjungi kediaman Aris di Punung. (Foto: Dok. Khemal Pandu for Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PUNUNG – Sebuah video yang diunggah akun TikTok @mulutnetizzen mendadak viral dan mengundang perhatian publik, menampilkan seorang warga Pacitan bernama Aris yang menyuarakan kekhawatirannya terkait kelanjutan pendidikan sang anak. 

Dalam video yang menyentuh tersebut, Aris memohon uluran tangan dari Bupati Pacitan, Guberur Jatim dan Presiden Prabowo agar putrinya bisa terus bersekolah, mengingat kondisi kejiwaannya yang membuatnya tak berani keluar rumah dan hanya bisa beraktivitas di pekarangan selama 15 tahun terakhir.

Viralnya video ini langsung direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan. 

Tak menunggu lama, tim yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pacitan, Bapak Khemal Pandu Pratikna, bersama rombongan dari unsur camat, kepala desa, kepala dusun, serta perangkat terkait lainnya, segera meluncur ke kediaman Aris di Dusun Sengon, Desa Piton, Kecamatan Punung.

Dalam kunjungan dan dialog langsung dengan Pak Aris, Khemal Pandu mendapatkan gambaran utuh. 

Kekhawatiran Pak Aris ternyata berpusat pada potensi kendala biaya untuk putrinya, Riska, yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMP dan bersiap melanjutkan ke jenjang SMA.

Kekhawatiran inilah yang mendorong pembuatan video tersebut, sebelum kemudian menyebar luas melalui pihak ketiga.

Namun, tim Pemkab Pacitan membawa kabar baik sekaligus klarifikasi penting.

Mereka memastikan bahwa keluarga Aris sebetulnya telah terdaftar dan menjadi penerima manfaat dari berbagai program bantuan sosial (bansos) pemerintah, baik pusat maupun daerah, jauh sebelum video itu viral.

“Kami sudah cek data dan kunjungan langsung ke lapangan,”kata Pandu, sapaan akrab Plt Kepala Dinsos Pacitan.

“Keluarga Bapak Aris ini sudah terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk kebutuhan pokok, serta kepesertaan JKN-KIS (BPJS Kesehatan) untuk seluruh anggota keluarga,”imbuhnya lagi.

Tak hanya itu, mantan Camat Sudimoro ini mengatakan putri dari Aris, yakni Riska dan sang adik juga telah menerima bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP). 

Bahkan, kondisi fisik rumah Aris pun sebelumnya telah tersentuh bantuan program bedah rumah.

Merespons spesifik kekhawatiran biaya SMA, Pandu menegaskan bahwa pendidikan di jenjang SMA negeri di Pacitan pada dasarnya gratis.

Pihak pemerintah desa dan kecamatan pun siap sedia memberikan pendampingan dan bantuan dalam proses komunikasi dengan pihak sekolah yang dituju untuk memastikan Riska dapat melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan biaya.

“Jadi, Bapak Aris dan keluarga tidak perlu khawatir. Insyaallah, kami akan bantu sepenuhnya dalam proses komunikasi dengan pihak sekolah agar putra-putri Bapak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai arahan Bapak Bupati,” jelasnya.

Dia menambahkan, langkah cepat ini juga merupakan implementasi langsung dari arahan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang menekankan bahwa setiap warga Pacitan harus dipastikan mendapatkan akses pendidikan sesuai jenjangnya.

“Bupati berharap tidak ada lagi anak Pacitan yang putus sekolah hanya karena alasan biaya,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.