Haul ke-168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo: Bupati Pacitan Serukan Persatuan dan Doa untuk Daerah

oleh -133 Dilihat
KIRAB HAUL. Bupati saat memberikan amanat Apel Kirab Panji Negoro dalam rangka Haul Pacitan ke- 168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan. (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Rangkaian peringatan Haul Pacitan ke-168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo dimulai dengan Apel Kirab Panji Negoro yang digelar semarak di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan pada Selasa (22/4/2025).

Memimpin langsung apel akbar tersebut, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menyampaikan amanat penting yang menekankan penguatan persatuan, kesatuan, dan ukhuwah Islamiyah.

Pesan ini secara khusus ditujukan kepada seluruh keluarga besar pondok pesantren di Pacitan, serta seluruh lapisan masyarakat.

“Melalui momentum haul ini, mari kita kembali mengingat kisah perjuangan dan jasa-jasa beliau K.H. Abdul Manan Dipomenggolo,” ujar Bupati Indrata Nur Bayuaji dalam sambutannya, mengutip siaran pers Prokopim Pacitan.

Lebih lanjut, Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Pacitan untuk menjadikan Haul ke-168 ini sebagai ajang memanjatkan doa bersama.

“Mari kita doakan Kabupaten Pacitan agar senantiasa diberikan keberkahan dan keselamatan,” imbuhnya.

Bupati berharap, daerah Pacitan terhindar dari segala bala bencana, sehingga program-program pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan lancar, mewujudkan Pacitan yang semakin sejahtera dan bahagia.

Apel Akbar pagi itu diikuti oleh beragam elemen masyarakat dan instansi, menunjukkan soliditas lintas sektor.

Terlihat hadir unsur TNI, Polri, Banser, Pemuda Anshor, para santri dari sejumlah pondok pesantren di Pacitan, linmas desa, jajaran ASN, serta perwakilan dari IPSI.

Turut hadir pula tokoh agama terkemuka seperti K.H. Muadz Haris Dimyati dan K.H. Abdullah Sajad, anggota forkopimda, pimpinan perangkat daerah, serta tamu undangan penting lainnya.

Setelah apel, prosesi dilanjutkan dengan Kirab Panji Negoro yang penuh khidmat. Simbol-simbol negara dan daerah, yakni Panji Negoro (berupa lambang Burung Garuda dan Bendera Merah Putih), dikirab berjalan kaki menempuh jarak sekitar 3 kilometer menuju Desa Semanten, lokasi utama peringatan Haul ke-168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo.

Kirab ini juga diiringi oleh arak-arakan berbagai pataka penting, seperti Pataka Jer Basuki Mawa Beya, Pataka Pondok Pesantren Tremas dan Kikil Arjosari, Pataka Kecamatan Arjosari dan Pacitan, serta pataka Desa Tremas dan Semanten.

Pemandangan yang paling menyita perhatian dan membangkitkan semangat adalah ketika para santri dengan gagah berani membentangkan bendera merah putih raksasa.

Bendera ini membanggakan, dengan panjang mencapai 168 meter, simbol usia Haul Almarhum Simbah K.H. Abdul Manan Dipomenggolo yang diperingati tahun ini.

Rangkaian kegiatan ini tak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada jasa-jasa almarhum, tetapi juga menjadi pengingat penting akan nilai-nilai persatuan dan doa bersama demi kemajuan dan keberkahan Kabupaten Pacitan.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.