
Pacitanku.com, PACITAN – Target pemasukan dari sektor pariwisata terancam meleset. Terhitung hingga Jumat (9/12) lalu pendapatan yang masuk ke kasda baru sekitar Rp 8,467 miliar. Atau masih kurang sekitar Rp 1,81 miliar dari keseluruhan target pendapatan sebesar Rp 9,54 miliar. ‘’Kami harapkan kekurangan itu bisa ditutup di akhir tahun,’’ ujar Wasi Prayitno Kepala Disbudparpora Pacitan, kemarin (12/12).
Wasi mengaku tidak dapat menepis kekhawatiran pendapatan dari sektor pariwisata tak sesuai target. Kendala utama yang dihadapi adalah faktor cuaca, bencana alam dan masalah transportasi. Dengan sisa waktu kurang tiga pekan ini, dia berharap tingkat kunjungan wisatawan bisa menggeliat. Apalagi pada bulan Desember banyak hari libur panjang.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya menggerakkan promosi pariwisata Pacitan ke luar daerah. ‘’Untuk sisi kuantitas kita oke. Jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1,5 juta orang. Tapi untuk sisi kualitas masih menjadi pekerjaan rumah kita,’’ katanya.
Upaya mendongkrak pendapatan getol dilakukan mengingat target dinaikkan menjadi Rp 10,22 miliar. Untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya masih mencoba mencari solusi terbaik. Termasuk menarik wisatawan agar makin betah atau lama tinggal di Pacitan. ‘’Untuk itu kami harus bersinegeri dengan semua stakeholder dan masyarakat,’’ terangnya.
Dalam kasus ini, pemkab sudah berupaya menata beberapa fasilitas umum agar bisa menjadi jujukan alternatif bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pacitan. Salah satunya dengan menata kembali Alun-Alun Pacitan. Selain revisi tarif retribusi tiket masuk ke sejumlah objek wisata yang dikelola daerah. ‘’Di sisi lain kami juga memungkinkan untuk melakukan kerja sama dengan desa wisata,’’ imbuh Wasi.
Meskipun target belum terpenuhi, Wasi berdalih, kondisi serupa juga dialami daerah lain. Dia menyontohkan, sektor pariwisata di Trenggalek juga lesu darah. Dari target pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 7 miliar, capaiannya baru sekitar Rp 5,5 miliar.
‘’Kemudian Pemkab Kebumen yang menargetkan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp 6,5 miliar, nyatanya baru terealisasi Rp 5,5 miliar,’’ ungkapnya. (her/yup/RAPP002)
Sumber: Radar Madiun