Kemenag Pastikan 203 Calon Haji Pacitan Sehat, Termasuk Jemaah Tertua 97 Tahun

oleh -128 Dilihat
Suasana haru menyelimuti Pendopo Kabupaten Pacitan saat pelepasan 203 calon jemaah haji oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Sabtu (17/5/2025). Jemaah haji yang berangkat memiliki profil usia beragam, termasuk yang berusia 33 dan 97 tahun. (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Beragam usia, dari yang termuda 33 tahun hingga tertua menginjak 97 tahun, sebanyak 203 calon jemaah haji asal Kabupaten Pacitan secara resmi dilepas menuju Tanah Suci.

Pemberangkatan para tamu Allah ini dilakukan langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, dalam sebuah upacara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pacitan pada Sabtu (17/5/2025) pagi.

Semula, kuota calon jemaah haji untuk Kabupaten Pacitan adalah 206 orang. Namun, tiga di antaranya batal berangkat.

Satu calon jemaah meninggal dunia, satu mengundurkan diri, dan satu lainnya tidak dapat menunaikan ibadah suci ini karena alasan kesehatan.

Baca juga: Diwarnai Keharuan, 203 Calon Jemaah Haji Pacitan Mayoritas Usia Lanjut Dilepas Bupati

Data demografi jemaah haji Pacitan tahun ini menunjukkan profil yang menarik. Mayoritas jemaah didominasi oleh usia lanjut. Secara rinci, terdapat 112 jemaah perempuan (56%) dan 91 jemaah laki-laki (44%).

Rentang usia jemaah cukup lebar, dengan kelompok usia 61-70 tahun menjadi yang terbanyak, mencapai 77 orang (37,9%).

Jemaah termuda tahun ini adalah Rohma Nur Azmi, seorang perempuan berusia 33 tahun dari Kelurahan Baleharjo, Pacitan.

Sementara itu, jemaah tertua adalah Tohir Shaleh Ahmad, kakek berusia 97 tahun dari Dusun Tanjung, Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan.

Kelompok usia lainnya terdiri dari 30-40 tahun (9 jemaah), 41-50 tahun (28 jemaah), 51-60 tahun (64 jemaah), 71-80 tahun (20 jemaah), dan di atas 81 tahun (5 jemaah).

Melihat profil jemaah yang didominasi usia lanjut, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Pacitan, Mutongin, memastikan bahwa kesiapan jemaah secara umum dalam kondisi baik.

“Secara umum persiapan jemaah haji secara fisik dan mental sehat semua,” ujar Mutongin.

Senada, Bupati Indrata Nur Bayuaji juga menitipkan pesan penting kepada seluruh jemaah, khususnya para pendamping.

Bupati berpesan agar seluruh jemaah saling menjaga kondisi fisik, kesehatan, dan komunikasi selama berada di Tanah Suci, mengingat tantangan yang mungkin dihadapi oleh jemaah yang berusia lanjut.

Rangkaian perjalanan para calon jemaah haji asal Pacitan ini dimulai dengan berkumpulnya rombongan di Pendopo Kabupaten Pacitan sekitar pukul 10.00 WIB pada Sabtu (17/5).

Dari Pendopo, mereka kemudian diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, sebagai titik embarkasi. Diperkirakan tiba di asrama sekitar pukul 21.00 WIB, rombongan Pacitan akan bergabung dengan jemaah dari Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Mojokerto dalam Kloter 55 Embarkasi Surabaya.

Penerbangan menuju Arab Saudi dijadwalkan pada malam hari berikutnya, yaitu Minggu (18/5). Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5141 akan lepas landas dari Embarkasi Surabaya pada pukul 21.40 WIB dan diperkirakan tiba di Tanah Suci pada Senin (19/5) pagi, sekitar pukul 06.25 Waktu Arab Saudi (WAS).

Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, rombongan jemaah asal Pacitan diperkirakan akan kembali ke tanah air pada Sabtu (28/6/2025). Dengan mempertimbangkan waktu tempuh dan proses kedatangan, estimasi rombongan akan tiba kembali di Kabupaten Pacitan pada Minggu (29/6/2025).

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.