Dua Nyawa Pelajar Melayang Diterjang Ombak di Pantai Klayar, Polisi Tegaskan Bahaya Berenang di Laut Selatan

oleh -271 Dilihat
Cek TKP Laka Laut. Wakapolres Pacitan Kompol Pujiyono bersama jajaran mengecek lokasi kejadian laka laut pada Sabtu (12/4/2025). (Foto: Dok. Polres Pacitan for Pacitanku)

Pacitanku.com, DONOROJO – Suasana duka menyelimuti Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Pacitan, setelah insiden tragis merenggut nyawa dua pelajar asal Boyolali.

Irvan Arrosyidin (17) dan Ahmad Yudhianto (18) ditemukan meninggal dunia setelah terseret ganasnya ombak saat bermain di pantai tersebut pada Sabtu (12/4/2025) pagi.

Peristiwa nahas ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah libur Lebaran usai, menambah catatan kelam akan bahaya laut selatan.

Baca juga: Dua Pelajar Boyolali Tewas Terseret Ombak Saat Asyik Bermain di Pantai Klayar Pacitan

Wakapolres Pacitan, Kompol Pujiyono, menyampaikan imbauan tegas kepada seluruh wisatawan yang memadati kawasan pantai selatan, terutama Pantai Klayar, menyusul kejadian memilukan ini.

“Ombak di laut selatan, termasuk Pantai Klayar, sangat sulit diprediksi. Terkadang terlihat tenang, namun tiba-tiba bisa datang dengan kekuatan besar. Ini adalah ancaman nyata bagi siapa saja yang lengah,” ujarnya usai mengecek TKP laka laut di Pantai Klayar.

Lebih lanjut, Kompol Pujiyono menjelaskan bahwa bahaya di pantai selatan tidak hanya terbatas pada ombak.

Kondisi pasir yang labil dan arus bawah yang kuat saat air pasang juga menjadi faktor risiko yang seringkali underestimated oleh para pengunjung.

“Saat air laut naik, kedalaman pantai bisa berubah dengan cepat. Area pasir yang tadinya aman diinjak, tiba-tiba bisa ambles,” imbuhnya.

Pihak kepolisian menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan rambu-rambu peringatan yang telah terpasang di sepanjang area pantai.

“Kami mohon dengan sangat kepada seluruh pengunjung untuk benar-benar memperhatikan dan menaati setiap rambu, tanda peringatan, serta tanda bahaya yang telah dipasang oleh dinas pariwisata, penjaga pantai, warga setempat, maupun kepolisian,”tegasnya.

Kompol Pujiyono juga menyoroti anggapan keliru sebagian wisatawan yang merasa aman di laut hanya karena memiliki kemampuan berenang.

“Jangan pernah berpikir bahwa kemampuan berenang dapat menjamin keselamatan di laut selatan. Sifat ombak di sini adalah menggulung. Sekalipun seorang perenang handal, ketika sudah tergulung ombak besar, akan sangat sulit untuk menyelamatkan diri,”jelasnya dengan nada serius.

Mengakhiri keterangannya, Wakapolres Pacitan berharap insiden tragis ini menjadi pelajaran berharga dan tidak terulang kembali.

“Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir. Kami turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban,” pungkasnya.

Pihak kepolisian bersama instansi terkait menyatakan akan terus meningkatkan upaya pengawasan dan edukasi kepada para pengunjung pantai.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya kembali kejadian serupa di masa mendatang.

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, kedua korban bersama rombongan teman-temannya dari Klaten datang ke Pantai Klayar untuk berkemah pada Jumat sore (11/4/2025).

Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, Irvan dan Ahmad bersama seorang teman mereka, Fahrian Putra (16), bermain air di tepi pantai. Tanpa disadari, ombak besar datang dan langsung menyeret ketiganya.

Fahrian berhasil selamat dari terjangan ombak, namun nahas bagi Irvan dan Ahmad yang ditemukan meninggal dunia.

Octa Fajri Herlambang (17), teman korban yang tidak ikut bermain air, menjadi saksi mata kejadian tragis tersebut.

Kapolsek Donorojo, AKP Gatot Sukarjo, yang memimpin langsung penanganan kasus ini, menjelaskan bahwa pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan.

Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan, dan keterangan saksi-saksi dicatat. Jenazah kedua korban serta saksi yang selamat kemudian dibawa ke Puskesmas Kalak untuk dilakukan visum et rapertum.

Sebagai catatan, Pantai Klayar sebenarnya telah memiliki Standart Operational Prosedur (SOP) keselamatan bagi wisatawan, termasuk keberadaan tim penyelamat (lifeguard) dan pemasangan tanda larangan berenang di sejumlah titik berbahaya.

Tim penyelemat di Pantai tersebut juga cukup proaktif mengingatkan pengunjung untuk tidak melintas atau berenang di area berbahaya yang sudah diberi tanda.

Namun, kewaspadaan dan kepatuhan pengunjung tetap menjadi kunci utama dalam mencegah terjadinya kecelakaan di pantai.

Video TRAGIS! Liburan di Pantai Klayar Berujung Duka: 2 Pelajar Boyolali Tenggelam Terseret Ombak

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.