Kedung Manten, Hidden Gem di Pacitan dengan Kisah Tragis di Baliknya

oleh -332 Dilihat
Kedung Manten, sebuah destinasi wisata alam yang tersembunyi di Dusun Kresek, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. (Foto: Intagram Indra Iswanto)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Kedung Manten, sebuah permata tersembunyi di Dusun Kresek, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menawarkan keindahan alam yang memukau dan pengalaman wisata yang unik.

Keunikan geografis dan kisah tragis yang menyelimuti tempat ini menjadikannya destinasi wisata “hidden gem.”

Dengan keindahan alam dan nilai sejarah yang tinggi, Kedung Manten menjadi salah satu destinasi wisata “hidden gem” yang bisa jadi referensi saat di Pacitan.

Pengunjung dapat menikmati wisata alam yang masih sangat alami dan asri.

Warga lokal berharap agar Kedung Manten tetap terjaga keasriannya tanpa adanya kerusakan dari campur tangan manusia, seperti membuang sampah sembarangan atau merusak ekosistem di sekitar Kedung Manten.

Kedung Manten sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai trekking sambil menikmati keindahan alam yang masih asri. Wisata alam ini dapat dinikmati secara gratis, tanpa dipungut biaya.

Menurut warga setempat, Kedung Manten adalah kawasan wisata alam yang masih sangat alami dan belum banyak diketahui wisatawan.

Pengunjung dapat menikmati keindahan Kedung Manten dengan berjalan kaki menyusuri jalur trekking di tepi sungai.

Selain itu, wisatawan juga dapat merasakan kesegaran air dengan berenang di kolam alami yang terletak di kawasan Kedung Manten.

Andaru (22 tahun), seorang warga lokal Desa Gawang dan pemandu wisata Kedung Manten, menjelaskan bahwa Kedung Manten mulai dikenal pada tahun 2016 melalui media sosial dan cerita dari mulut ke mulut.

Di balik nama Kedung Manten, terdapat kisah sejarah yang menarik dan tragis.

“Sebelum tahun 1000-an, terdapat jembatan penyeberangan yang digunakan sebagai tempat arak-arakan pengantin. Namun, karena jalan yang licin, pengantin perempuan terperosok jatuh ke dalam kedung, dan pengantin laki-laki ikut melompat ke dalam kedung,”jelas Andaru, saat ditemui tim journalism internship program (JIP) Pacitanku.com, baru-baru ini.

Sayangnya, keduanya tenggelam dan jasadnya tidak pernah ditemukan. Oleh karena itu, kedung tersebut oleh warga lokal dinamakan Kedung Manten,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.