Konten Kreator Semarang Nobatkan Pantai Pangasan Sebagai Pantai Terindah Se-Jawa

oleh -274 Dilihat
PUJI PANTAI PANGASAN. Seorang konten kreator alam asal Semarang, Jawa Tengah, Nay, yang populer dengan akun Instagramnya @honayginger, baru-baru ini memuji keindahan Pantai Pangasan di Pacitan. (Sumber foto: Dok. Instagram @honayginger)

Pacitanku.com, PACITAN – Seorang konten kreator alam asal Semarang, Jawa Tengah, Nay, yang populer dengan akun Instagramnya @honayginger, baru-baru ini memuji keindahan Pantai Pangasan di Pacitan. Bahkan tak segan, dia menyebut Pantai ini sebagai pantai terindah se-Jawa.

Momen ini diabadikan Nay saat piknik ke pantai yang terletak di Dusun Batulapak, Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Pacitan tersebut.

Dalam unggahannya yang juga ditandai di akun media sosial @pacitanku, Nay mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan Pantai Pangasan.

“Kunobatkan Pantai Pangasan sebagai pantai terindah se-JAWA! #pacitanku kayaknya bakal jadi daerah yang akan dikunjungi lebih dari sekali di tahun ini,”tulis Nay dalam keterangan unggahannya yang dikutip Pacitanku.com, Selasa (11/2/2025).

Unggahan Nay ini pun langsung viral dan disukai oleh lebih dari 7.500 warganet serta dilihat lebih dari 131 ribu kali. Banyak warganet yang setuju dengan pendapat Nay dan penasaran ingin mengunjungi Pantai Pangasan.

Dalam unggahannya, Nay yang memiliki 59 ribu pengikut instagram itu menceritakan pengalamannya menikmati keindahan Pantai Pangasan.

Meskipun harus melewati jalur yang ekstrem, namun semua itu terbayarkan setelah melihat keindahan pantai tersebut. Nay juga sempat berjalan-jalan di sekitar pantai yang saat itu sawah di tepi pantainya masih hijau.

“Sayangnya di video ini nggak terlalu kelihatan se-extreme aslinya pas lewat 😂,”tulis Nay sambil menyertakan emoji tertawa.

Nay juga memberikan tips bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke Pantai Pangasan. Ia menyarankan untuk menggunakan sepatu trail karena jalur trekking menuju pantai tidak rata.

“Pantai Pangasan terletak di Pacitan merupakan salah satu pantai paling indah yang aku pernah lihat seumur hidup. Menuju lokasinya harus extra hati-hati karena sepanjang 9 Km menuju pantai itu nggak flat-jalan menanjak naik dan turun, jalan sempit yang cuma cukup satu mobil, kemudian beberapa area kondisi jalan lumayan rusak,”jelasnya.

Nay juga menyebut kendaraan yang ke Pantai tersebut harus dalam keadaan prima.

“Pastikan skill nyetir diatas rata-rata, mobil atau motor dalam kondisi prima. Tiket masuk berdua dan parkir mobil Rp 22.000 saja,”ujar Nay, yang konten instagramnya mayoritas adalah konten di alam terbuka dan destinasi wisata serta gunung.

Selain itu, ia juga mengingatkan untuk membawa perlengkapan berjemur dan berenang, serta sunblock karena cuaca di pantai bisa sangat terik.

“Sangat disarankan pakai sepatu trail karena trekking menuju pantai nggak rata, juga biar pas berpijak ke batu-batu nggak kepleset karena licin. Bawa perkakas berjemur dan berenangmu. Bisa ciblon (tapi harus hati-hati pilih spot yg nggak terlalu kencang ombaknya). Ada warung dan toilet dan masih termasuk murah. Bawa sunblock yang banyak kalo mau stay lama-lama disini. Semoga informasi ini bermanfaat!” tulis Nay.

Pantai Pangasan Pacitan: Dari ‘Perawan’ Jadi Primadona Wisata

Memang, Pantai ini kini menjadi primadona wisata baru. Pantai ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, dengan perpaduan antara laut biru, tebing bebatuan, dan area persawahan yang unik.

Pantai ini memang memiliki panorama yang memikat. Selain hamparan pasir dan laut, Gunung Lanang yang menjadi ciri khas pantai ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya itu, persawahan dan batu-batu besar di sekitar pantai semakin menambah pesonanya.

Namun, siapa sangka pantai ini dulunya tidak terkelola dan sepi pengunjung. Joko, Ketua Pokdarwis Pantai Pangasan, menceritakan bahwa pantai ini mulai dikenal sejak tahun 2004 setelah ada wisatawan yang mengunggah foto pantai ini ke internet.

“Kalau Pantai Pangasan ini dulunya belum ada pengelolanya mas, mulai tahun 2004 itu ada satu wisatawan yang memotret, kemudian foto tersebut tersebar dan menjadi viral,” kata Joko, saat berbincang dengan Pacitanku.com, beberapa waktu lalu.

Sejak saat itu, beberapa pemuda yang menjadi relawan pantai berupaya mengembangkan pantai ini menjadi ikon wisata. Mereka membuka akses jalan dan membuat area parkir sederhana untuk memfasilitasi wisatawan yang semakin banyak datang.

Hingga akhirnya, pada tahun 2018, Pemerintah Desa Kalipelus membentuk Pokdarwis Pangasan yang merekrut pemuda setempat sebagai pengelola. Sejak saat itu, Pantai Pangasan terus berkembang dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk TNI yang ikut membangun infrastruktur wisata.

Pada tahun 2020, Pokdarwis mengajukan pembuatan Peraturan Desa (Perdes) terkait tiket masuk Pantai Pangasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pungutan liar dan memberikan kepastian harga bagi wisatawan.

Kini, Pantai Pangasan terus dikelola oleh Pokdarwis setempat dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dari pantai yang dulunya ‘perawan’, kini Pantai Pangasan telah menjadi primadona wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.