Pacitanku.com, PUNUNG – Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Punung, Pacitan turut menyemarakkan hari disabilitas dengan inovasi menciptakan karya seni dan produk kreatif yang berbasis kearifan lokal.
Hari disablitas internasional tahun 2024 ini mengambil tema “bergerak Bersama menuju kesetaraan”, untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya tindakan serta aksinyata juga kolaborasi berbagai pihak terkait.
Seperti halnya di SLB Negeri Punung di dalam segala keterbatasan, dari kuantitas pengajar dan sarana prasarana yang cukup minim, tak menghalangi guru SLBN Punung terpacu untuk produktif ciptakan berbagai inovasi.
“Kita Guru SLBN Punung terus berinovasi dalam menciptakan karya seni dan produk kreatif yang berbasis kearifan lokal,”kata Nanang, guru SLBN Punung, Selasa (3/12/2024) di Punung.
Lebih lanjut, Nanang mengungkapkan dengan semangat inklusivitas dan pemberdayaan bagi siswa difabel.
Dengan menggandeng inovator internasional, para guru SLBN Punung menghadirkan kolaborasi yang menggabungkan budaya lokal dengan teknologi dan pendekatan modern.
“Selain itu untuk mengembangkan inovasi tersebut mereke mengambil validasi dari pihak pihak yang lebih berpengalaman dalam hal inovasi,”ujar dia.
Lebih lanjut, Nanang mengatakan kolaborasi ini tidak hanya memperkaya wawasan para siswa, tetapi juga memberikan peluang untuk mempromosikan keunikan daerah kepada dunia.
Dalam prosesnya, siswa didorong untuk mengenal, memahami, dan mengolah potensi sumber daya lokal menjadi karya yang memiliki nilai seni sekaligus ekonomi.
Nanang menjelaskan beberapa karya inovatif yang telah dihasilkan antara lain adalah Tari Surup Karya Dumadi, yang berkolaborasi dengan peraih pengahrgaan bupati pacitan sebagai pelopor dan pembaru seni pacitan.
“Tari ini mengangkat tema Tradisi Ceprotan di desa Sekar pacitan yang menggabungkan konsep seni tari modern dengan sistem pelatihan inklusif dengan memanfaatkan Teknik konvensional dan pemanfaatan perangkat digital,”ujar dia.
Selanjutnya, Nanang mengatakan tari tersebut berhasil menyabet penghargaan Juara 1 Seni Tari Lomba Seni Mataraman Bakorwil Madiun.
Karya inovatif ke dua adalah Inovasi Busana untuk Tuna Netra bertajuk “Sang Ratu Gunung sewu”, karya ini merupakan kolaborasi dari guru tuna Netra Ayu Putri Virkaningtyas dan guru bimbingan konseling nanang hidayat yang bekerja sama dengan peraih Juara GTK Creatif Camp Provinsi Jawa Timur Cabang Desain Fashion, sebagai konsultan dan validator inovasi.
“Karya inovasi ini masuk kedalam 10 besar Inovasi terbaik Pacitan Innovation award 2024, karya ini merupakan inovasi busana yang dikhususkan pada tuna Netra yang ergonomis dan dapat dikenakan secara mandiri.
Inovasi ini, kata Nanang, dapat untuk dikembangkan dan dipasarkan lebih luas karena dilengkapi guiding book braile serta price tag yang menggunakan huruf braile, sehingga dapat secara inklusif menjangkau diabilitas lebih luas.
Selain melahirkan karya inovasi SLBN Punung juga melakukan inovasi dalam kolaborasi komunitas, seperti halnya dalam HDI 2024 ini diperingati dengan melibatkan lintas sektoral sebagai upaya mwujudkan usaha bergerak Bersama mewujudkan kesetaraan.
“Dari berbagai inovasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan cita cita Bersama menuju disabilitas yang mandiri dan memiliki hak yang setara,”pungkasnya.