BPBD Pacitan: Jumlah Titik Kekeringan Tahun 2023 di Pacitan Alami Penurunan

oleh -15 Dilihat
Salah satu titik di Pacitan, tepatnya di Kecamatan Tegalombo saat musim kemarau. (Foto: Dok. Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menyebut ada penurunan jumlah titik kekeringan dibanding beberapa tahun belakangan, utamanya saat tahun 2019 dimana Pacitan mengalami musim kemarau panjang saat itu.

Menurut keterangan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Radite Suryo Anggono, dampak krisis air bersih saat ini terjadi di 13 desa dari 6 kecamatan di Pacitan.

Namun demikian, kata dia, jumlah itu turun dibanding beberapa tahun belakangan.

“Pada tahun lalu saja kita tidak ada droping air karena saat musim kemarau kita kemarau basah atau hujan terus, dan kalau dibandingkan kemarau terparah tahun 2019, itu ada ada 72 desa di 12 kecamatan, itu 2019, tapi melihat perkembangannya mungkin (titik kekeringan) menurun, karena sampai saat ini baru sekitar 13 desa yang terdampak kekeringan,”katanya.

Baca juga: Sekda: Pemerintah Hadir Atasi Kekeringan di Pacitan, Masyarakat tak Perlu Khawatir

Lebih rinci, Radite mengatakan saat ini sebanyak 7412 jiwa di 13 desa di 6 Kecamatan di Pacitan terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.

BPBD, kata Radite, juga akan terus melakukan koordinasi dengan desa-desa di Pacitan terkait update desa yang membutuhkan dropping air selain 13 desa tersebut.

“Sebagai contoh di Donorojo itu ada tiga desa yang terdampak kekeringan, yakni Desa Belah, Desa Sawahan dan Desa Gedompol, dan untuk sementara itu tadi info berdasarkan permohonan permintaan air bersih yang kita dapat yang masuk ke kita ada 13 desa,”jelas dia.

Pemerintah juga dipastikan akan hadir untuk membantu mengatasi kekeringan yang saat ini terjadi di Pacitan.

“Jadi intinya kita harus hadir, pemerintah harus bisa hadir di situ terhadap kekeringan,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho Supardi Putra

Lebih lanjut, Heru mengatakan kejadian bencana kekeringan akibat kemarau panjang ini sudah dikalkulasi dan direncanakan penanggulangannya oleh lembaga penanggulangan bencana di daerah, yakni BPBD Pacitan.

“Dan sudah dikalkulasi juga direncanakan oleh BPBD, data BPBD akan selalu update, termasuk koordinasi dengan desa untuk selalu mengupdate data kekeringan,”pungkasnya.