Diskominfo Pacitan Luruskan Misinformasi Soal Peliputan HUT ke-78 RI dan Peresmian Museum Kepresidenan

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan meluruskan dugaan misinformasi atau informasi yang keliru.

Informasi yang diunggah salah satu media online yang menyebut adanya kurang perhatian Diskominfo kepada awak media beberapa hari lalu.

Pemberitaan tersebut terkait dengan rangkaian peliputan detik-detik proklamasi dan peresmian museum kepresidenan SBY dan galeri seni Ani pada Kamis (17/8/2023) lalu.

Kepala Bidang (Kabid) informasi dan komunikasi Diskominfo Pacitan Bagus Nurcahyadi, Minggu (20/8/2023) di Pacitan mengatakan pelurusan informasi ini terkait persoalan pemberitaan yang memberikan label Diskominfo terkesan tidak mau tahu dan kurang bersinergi dengan wartawan.

“Kami mencoba meluruskannya agar diperoleh informasi yang benar, bahwa yang terjadi tidak seperti yang diberitakan,”kata Bagus.

Lebih lanjut, Bagus menjelaskan jauh hari rekan-rekan wartawan Pacitan ingin mendapatkan akses informasi valid terkait rencana peresmian museum dan galeri seni SBY-Ani.

“Dan kami melakukan komunikasi dengan panitia peresmian,”ujar dia.

Keinginan wartawan Pacitan ini, memang bukan keinginan pribadi, tapi karena dorongan pertanyaan masyarakat yang sudah sangat penasaran dengan seluk beluk museum.

“Kami, pemerintah daerah dalam hal ini Diskominfo Pacitan tidak berani mengeluarkan statement, karena bersifat teknis dan penting untuk dipertanggungjawabkan secara publik. Ada tim atau panitia sendiri dari pihak museum,”ujar dia.

Selanjutnya, kata Bagus, hasil dari permintaan wartawan yang difasilitasi Diskominfo dan dikomunikasikan kepada panitia peresmian museum.

“Sehingga, akhirnya panitia peresmian berkenan hadir dalam press release, dimana hampir seluruh wartawan Pacitan diundang oleh bupati melalui dinas kominfo yang bertempat di pendopo kabupaten Pacitan.

“Pertemuan dalam press release pun berjalan lancar, dan bahkan dihadiri langsung oleh direktur eksekutif museum bapak Ossy Darmawan,”imbuh dia.

Pasca pers release, komunikasi kembali terjadi dengan baik, bahkan sebelum hari peresmian, diadakan pertemuan ulang untuk pengarahan secara teknis oleh Herzaky Mahendra Putra, kordinator bidang media kepada wartawan sembari menyerahkan kartu akses masuk berupa ID card.

Saat penyerahan ID card peresmian museum, ada wartawan menanyakan perihal rencana Presidne ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang  hadir dalam upacara detik-detik proklamasi, dan hal itu dijawab oleh tim media museum yang juga sebagai juru bicara kepresidenan.

“Rencananya seperti itu, semoga tidak ada perubahan, dan tolong untuk media yang akan meliput upacara detik-detik karena dihadiri oleh Presiden ke-6 RI maka protokol kepresidenan berlaku saat itu,”ujar Herzaky, saat itu kepada awak media, saat pengarahan dan penyerahan ID Card wartawan untuk peresmian museum.

Herzaky juga memberikan mandat kepada Diskominfo Pacitan mendapatkan untuk melakukan pendataan awak media yang akan melakukan liputan pada upacara detik-detik karena dibutuhkan oleh pihak pengamanan Presiden.

“Setelah diberi mandat, kami juga berinisiatif untuk mengalokasikan tempat transit wartawan dan tempat peliputan agar temen-teman media nyaman, tidak hanya yang dari pacitan tapi juga dari luar kota dan nasional,”jelasnya.

Kembali ke penjelasan Diskominfo, berdasarkan kronologi tersebut, Bagus mengatakan pihaknya sangat menyayangkan adanya berita miring telah beredar.

“Ya saya kecewa, setelah banyak yang kami upayakan buat rekan-rekan wartawan khususnya wartawan pacitan, kami disudutkan oleh berita berisi opini yang tidak berdasar,”ungkap Bagus.

Bagus menegaskan pihaknya siap melakukan langkah klarifikasi jika ada awak media yang meras kurang puas atas fasilitas yang diberikan Diskominfo.

“Kami siap untuk diajak klarifikasi. Sementara pemberitaan salah satu media online tersebut juga belum ada konfirmasi ke kami, oknum wartawan yang menulis berita tersebut juga tidak hadir pada pres release pertama di pendopo,”pungkasnya.