Cara Petani Pacitan Hadapi Musim Kemarau Panjang, Ganti Jenis Tanaman yang Ditanam

oleh -11 Dilihat
Para petani pun mulai menghadapi musim kemarau panjang dengan menggarap sawah menggunakan sistem yang berbeda. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Sejumlah petani di Kabupaten Pacitan mulai terdampak musim kemarau panjang pasca panen raya beras, beberapa bulan lalu.

Para petani pun mulai menghadapi musim kemarau panjang dengan menggarap sawah menggunakan sistem yang berbeda.

Jika musim penghujan dan musim kemarau basah lahan pertanian dapat ditanami padi, kini menanam padi nampaknya sudah tidak bisa.

Salah satu petani di kecamatan Pacitan, Sukardi mulai mengganti sistem menanamnya dengan menanam tanaman hortikultura dan kacang-kacangan.

Sukardi mengatakan, dirinya mengganti tanaman padi dengan bawang merah dan kedelai guna menghadapi musim kemarau.

“Jika musim kemarau seperti sulit mendapatkan air mas, kami petani harus mengganti jenis tanaman yang ditanam,”kata Sukardi, Rabu (16/8/2023) di Pacitan.

Sukardi mengaku tidak menanam padi pada momen kemarau panjang kali ini, tetapi mengganti dengan tanaman lain yang lebih hemat air. “Ini selain kedelai hitam, juga menanam bawang merah dan cabai,”jelasnya.

Terkait kondisi musim kemarau yang masih terjadi, Sukardi juga merasa was-was jika sampai akhir tahun belum ada hujan bisa jadi penanaman padi akan mundur.

“Musim kemarau itu yang kami was-was jika sampai akhir tahun belum ada hujan mas, bisa dipastikan penanaman padi musim penghujan akan mundur dari tahun sebelumnya,”jelasnya.

Sebelumnya, diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau terjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September 2023.

BMKG juga memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli-Agustus 2023. Saat itu, jumlah zona musim mencapai 72,53 persen. Adapun saat ini, jumlah zona musim atau wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau mencapai 60 persen.  

No More Posts Available.

No more pages to load.