Ada Sumur Bor dari Beramal Bersama, Ratusan KK di Bandar Pacitan tak Lagi Kesulitan Air Bersih

oleh -8 Dilihat
Sebanyak 110 kepala keluarga di Dusun Krajan, Desa Jeruk Kecamatan Bandar akhirnya terbebas dari persoalan kesulitan air bersih. (Foto: Dok. Istimewa)

Pacitanku.com, BANDAR — Sebanyak 110 kepala keluarga di Dusun Krajan, Desa Jeruk Kecamatan Bandar akhirnya terbebas dari persoalan kesulitan air bersih. Hal itu terjadi saat kerjasama Yayasan Khoriill Anwar dan Beramalbersama.com membangun sumur bor di kawasan itu.

Sumber mata air bersih baru ini tentunya membawa angin segar bagi masyarakat karena air bersih sendiri merupakan kebutuhan yang krusial.

Desa Jeruk Kecamatan Bandar ini merupakan wilayah pegunungan dengan ketinggian 900 dpl, tetapi beberapa wilayahnya masih ada yang mengalami kekurangan air bersih utamanya pada musim kemarau.

“Ada 330 siswa dan 110 KK yang terbantu, dan nanti akan ada pipanisasi yang dilakukan sampai ke sumur masjid dan Yayasan sehingga bisa digunakan untuk keperluan Yayasan dan masyarakat sekitar, jarak dari sumber ke masjid kurang lebih 1 km,”kata perwakilan tim beramalbersama.com Muhammad Rosyid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/6/2023).

Rosyid berharap, Adanya air bersih ini akan digunakan siswa, pengelola Yayasan dan waga sekitar Yayasan utamanya untuk keperluan Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK).

Penggalangan dana ini, kata Nano, telah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu, dan mendapat respon yang positif dari 3400 donatur sehingga bisa segera dilaksanakan.

“Alhamdulillah program air bersih ini telah berjalan dengan lancar, semoga dapat mengalir terus dan warga mudah dalam mengakses air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,”imbuhnya.

Nano, salah satu warga mengatakan sering mengalami kekeringan sehingga harus menunggu sampai airnya keluar dan bisa diambil.

Terkadang, kata dia, harus menunggu air keluar sehingga warga tidak bisa mencuci saat itu juga, dan terpaksa pakaian-pakaian mereka ditinggal serta ditumpuk di area sumber mata air.

Sementara, kalau musim kemarau sering kekurangan sampai orang antri berebut untuk mendapatkan air secepat mungkin. Kalau mereka tidak mengambil air di waktu pagi atau malam, maka akan mengambil air di siang hari.

Jam 3 pagi sudah ada yang berangkat mengambil air, kalau malam hari bisa sampai jam 10 malam, kalau tidak begitu tidak bakal kebagian karena antrinya terlalu panjang. Apalagi air ini penting untuk minum, dan mandi.

“Saya bahkan sudah mengambil air sejak umur 10 tahun,”ujarnya.

Nano mengatakan bahwa permasalahan air bersih ini telah terjadi sejak sekitar tahun 1960.