Gugur Saat Jalankan Tugas Negara, Pratu Miftahul Arifin akan Dimakamkan di TMP Pacitan

oleh -3 Dilihat
GUGUR JALANKAN TUGAS. Foto Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, Pratu Miftahul Arifin yang gugur di Nduga, Papua Pegunungan. (Foto: Sulthan Shalahuddin)

Pacitanku.com, PACITAN – Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, Pratu Miftahul Arifin, meninggal dunia usai tertembak dalam penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga terjatuh ke jurang.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Prajurit yang berasal dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur itu gugur meninggalkan seorang istri dan buah hati yang masih berusia 2 tahun.

Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0801/Pacitan Letkol Inf Roliyanto mengatakan hingga Senin (17/4/2023) jenazah Pratu Miftahul Arifin yang gugur saat menjalankan tugas negara tersebut masih dalam proses evakuasi. Rencananya, kata Dandim, jenazah Pratu Miftahul Arifin akan dimakamkan di Pacitan.

“Insyaallah (jenazah Pratu Miftahul Arifin) akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bunga Bangsa Pacitan, itu setelah komunikasi dan permintaan dari keluarga, istrinya, permintaan dari pemerintah daerah juga,”kata Dandim saat dikonfirmasi awak media di Pacitan.

Lebih lanjut, Dandim mengungkapkan jajarannya juga sudah bertemu dengan keluarganya terkait peristiwa yang merenggut nyawa Pratu Miftahul Arifin.

“(Saat bertemu keluarga) kami pertama menyampaikan pesan Kasad, Kostrad terkait berita duka tersebut, ya tentunya orang tuanya kaget, kita semua se pacitan raya ini berduka yang mendalam,”kata Dandim.

Selain itu, Dandim mengungkapkan saat pertemuan dengan keluarganya tersebut juga memperoleh persetujuan terkait pemakmakan.“Kita menanayakan kepada keluarga untuk pemakaman Pratu Miftahul Arifin, dan keluarga sudah menyetujui di TMP Bunga Bangsa Pacitan,”pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan keterangan tertulis Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, Pratu Miftahul Arifin yang terkena tembak akibat serangan KKB tersebut jatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Kejadian penyerangan dan penembakan bermula saat gerombolan KST menembak Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yg bertugas di wilayah Mugi Nduga, mengakibatkan 1 orang Prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin tertembak.