Pacitan Gelar Event ‘Ruwat Jagad’ untuk Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan

oleh -3 Dilihat
PRA RUWAT JAGAD. Disparbudpora Pacitan menggelar event pra ruwat jagad dengan menggelar konferensi pers pada Jumat (15/10/2022) di Kantor Disparbudpora Pacitan. (Foto: Dok. Disparbudpora Pacitan)

Pacitanku.com, PACITANPemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan menggelar kegiatan event bertajuk ‘Ruwat Jagad’ sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Pacitan.

“Kami mengharapkan kegiatan Ruwat Jagad ini dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk lebih mengenal Pacitan. Serta dapat menjadi wadah semua kalangan masyarakat untuk menampilkan berbagai pertunjukan,”kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disparbudpora Pacitan Acep Suherman, dalam keterangan tertulis yang diterima Pacitanku pada Sabtu (15/10/2022).

Rencananya, event budaya Ruwat Jagad akan digelar pada Sabtu (5/11/2022). Adapun untuk menuju event tersebut juga digelar Pra Ruwat Jagad 2022 yang digelar Sabtu (15/10/2022) sampai Minggu (16/10/2022) di Desa Gendaran, Donorojo.

“Kegiatan pra Ruwat Jagad digelar di Desa Gendaran dengan rangkaian kegiatan Wayang Kulit dan Bazar UMKM pada pada Sabtu, 15 Oktober 2022 serta Sarasehan dan Lokakarya pada Minggu 16 Oktober 2022,”ujarnya.

Acep mengatakan kegiatan pra Ruwat Jagad ini merupakan event kolaborasi antara Disparbudpora Pacitan, Pemerintah Desa (Pemdes) Gendaran dan konsorsium Kangen Pacitan.

Adapun tema besar pra Ruwat Jagad adalah Desa Kreatif dan Inovatif, dimana salah satu filosofinya adalah kekayaan alam desa juga banyak memberi inspirasi, ini bukan karena keterbatasan namun bagaimana mampu mengolah kreatifitas dan berinovasi dari potensi yang sudah ada.

Salah satu kegiatan dalam pra Ruwat Jagad, kata dia adalah sarasehan dengan tema Desa Kreatif Inovatif dan Lokakarya Musik Bambu Rontek Pacitan yang digelar pada Minggu (16/10/2022).

“Sarasehan ini adalah ruang berbagi, ruang bercerita tentang rajutan festival warga dan mengungkap narasi sisi keindahan dari desa. Ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah kabupaten, pemerintah desa Gendaran, dan konsorsium kangen pacitan, sebagai sebuah pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia menuju desa berdaya mengolah potensi lokal secara kreatif dan inovatif,”jelasnya.

Kegiatan sarasehan ini menghadirkan Kepala Desa Gendaran, Wulan Fitirana, CEO dari Festival Payung Indonesia dan Inisiator 1000 event nusantara Heru Mataya dari Kota Surakarta, Jawa Tengah dan Aji Wartono dari Warta Jazz dan penggagas event Ngayogjazz DI Yogyakarta

“Juga digelar lokakarya musik Bambu dengan narasumber Budayawan Pacitan Djohan Perwiranto, koordinator dari event Bukan Musik Biasa Gondrong Gunarto dan Misbach Daeng Bilok seorang penggiat musik dari Song Meri Pacitan,”papar Acep.

Khusus untuk lokakarya musik bambu, kata Acep dijelaskan bahwa salah satu pembahasan menarik adalah musik bambu.

“Musik yang lahir dari desa, praktik musik yang tumbuh dan berkembang seiring kebutuhan hiburan desa. Namun oleh budayawan, komposer ahli dalam musik menjadi istimewa untuk diikuti. Di sudut desa lain musik bambu sudah menjadi identitas bangsa, untuk itu festival ronthek di Pacitan ingin berbenah menjadi salah satu musik bambu nasional,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.