Curhat Peternak Bandar yang 7 Sapinya Bergejala PMK: Pusing dan Bingung, Sapi tak Mau Makan

oleh -1 Dilihat
PERIKSA HEWAN TERNAK. Petugas kesehatan memeriksa hewan ternak di Pacitan untuk mengantisipasi PMK. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, BANDAR – Sucipto, salah satu peternak asal Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Pacitan adalah salah satu peternak yang turut merasakan dampak dari persebaran dugaan Foot and Mouth Disease atau Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sucipto mengatakan awalnya hanya seekor sapinya yang terjangkit gejala mirip PMK. Kini, 7 ekor sapinya suspect PMK dengan gejala yang sama.

“Kandang saya terjangkit PMK pak, hari pertama masih satu ekor, hari kedua tambah 3 ekor, hari ketiga total 7 ekor sapi di kandang terjangkit (suspect PMK) semua,”kata Sucipto, Selasa (7/6/2022).

Atas kondisi itu, Sucipto mengaku bingung dan pusing karena semua ternak yang bergejala PMK tidak mau makan.

“Tentu saya pusing sekali dan bingung, ternak saya sudah tidak mau makan semua,”tandasnya.

Sucipto dan para peternak sapi lainnya berharap agar pemerintah bertindak cepat karena kondisi yang sudah mendesak dan cepat menular.

“Saya berharap pemerintah bertindak cepat, bantuan logistik obat dan disinfektan sangat mendesak,”pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kabupaten Pacitan Mahendra Setyo Hantoro menyebut Kecamatan Nawangan dan Bandar menjadi titik kritis penyebaran dugaan PMK pada hewan ternak.

“PMK mulai memasuki kabupaten Pacitan, titik kritis sudah memasuki Pacitan,”kata Mahendra.

Berdasarkan data yang diterima hingga Senin (6/6/2022), terdapat 55 kasus suspek PMK dengan sebaran terbayak di wilayah Kecamatan Bandar sebanyak 32 kasus.

Kemudian untuk wilayah lain, Kecamatan Nawangan 13 kasus, Kecamatan Donorojo 2 kasus, Kecamatan Tegalombo 6 kasus dan Kecamatan Tulakan 2 kasus.

Ini Ciri-ciri Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku Menurut Dokter Puskeswan Pacitan