Viral Video Kendaraan Oleng Diduga Pengemudi Mengantuk, ini Pesan Kapolres Pacitan untuk Masyarakat

oleh -0 Dilihat
Detik-detik mobil terperosok ke parit di Mangunharjo Arjosari. (Foto: Screenshoot)

Pacitanku.com, PACITAN – Warganet Pacitan dikagetkan dengan video peristiwa kecelakaan lalu lintas tunggal di jalur utama Pacitan-Ponorogo, tepatnya di Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari pada Selasa(23/3/2021). Detik-detik peristiwa laka lantas yang menimpa kendaraan roda empat bak terbuka tersebut diabadikan oleh salah satu warganet.

Saat melaju di jembatan Desa Mangunharjo, Arjosari, awalnya kendaraan tersebut melaju seperti biasa. Namun usai melewati tikungan, kendaraan pick up tersebut mendadak oleng ke kanan, tak lama berselang, kendaraan itu oleng ke kiri dan terperosok ke parit di sisi kiri jalan dari arah Pacitan.

Ada dugaan pengemudi dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan mobil tersebut. Informasi yang dihimpun, kendaraan terperosok parit itu kemudian berhasil di evakuasi oleh warga setempat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Terkait video laka lantas tunggal tersebut, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono membenarkan kejadian itu. Menurut Kapolres, ada dugaan kuat pengemudi dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan kendaraan tersebut.

“Ngantuk itu mas (wartawan, red),”kata Kapolres saat dihubungi Pacitanku.com, Selasa siang.

Kapolres berpesan kepada pengendara kendaraan mobil pada khususnya, untuk berhenti sejenak jika sedang mengantuk.

“Agar fit saat berkendara, apabila tidak fit atau mengantuk jangan berkendara atau mengemudi,apabila sudah terasa mengantuk, untuk segera meminggirkan kendaraan dan beristirahat dulu sejenak,”pungkasnya.

Untuk diketahui, jalur utama Pacitan-Ponorogo memang dikenal banyak tikungan dan jurang yang berdampingan dengan jalan. Sejak di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan hingga melintas di sepanjang jalur utama tersebut hingga yang terakhir di Kecamatan Slahung, Ponorogo merupakan jalur penuh dengan tikungan dan jalan ekstrem.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan