Jembatan Ditutup Akibat Retak, Akses Warga di Kedungbendo Terhambat

oleh -3 Dilihat
DITUTUP. Jembatan Kedungbendo kembali ditutup karena adanya sejumlah keretakan di jembatan itu. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Warga di wilayah Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari turut merasakan dampak ditutupnya jembatan gantung di kawasan tersebut.

Akses warga di wilayah tersebut, utamanya di Dusun Jati, Banyuanget dan Ngasem terhambat karena penutupan jembatan itu.

Selama ini, jembatan Kedungbendo merupakan akses vital warga setempat. Pasalnya, itu merupakan akses terdekat setelah terputusnya jembatan lama akhir 2017 silam. Sementara, jalan alternatif harus memutar lebih jauh.

Sejak 10 hari belakangan, jembatan yang baru dibangun itu kembali ditutup akibat adanya keretakan di sejumlah titik jembatan.

“Jembatan itu akses utama kami karena yang lainnya terlalu jauh dan sulit, padahal kami memakai akses jembatan tersebut untuk ke tiga dusun yaitu Dusun Jati, Banyuanget dan Ngasem, sehingga kalau lewat jalur lain kami merasa terlalu jauh,”kata Sartono, salah satu warga Desa Kedungbendo, Jumat (5/3/2021).

Lebih lanjut, Sartono mengungkapkan, sebenarnya ada akses lain untuk dilewati. Namun dia mengatakan aksesnya terlalu sulit dan jauh.

“Ada jalan alternatif di Dusun Tegal Desa Mangunharjo, tapi jalan begitu sulit dan licin, juga ada jembatan lingkungan Kebon juga licin dan begitu sulit dilewati,”tandas Sartono.

Dia berharap Pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan perbaikan jembatan gantung tersebut. Sebab jalur itu juga menjadi akses alternatif tiga dusun dan juga jalur altenatif warga Dusun Sono, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan.

“Kami berharap pihak terkait untuk segera memperbaiki kerusakan, sehingga akses jembatan gantung tersebut bisa digunakan warga lagi,”ujarnya.

Untuk diketahui, jembatan tersebut mengalami keretakan di sejumlah titik, utamanya di tiang sisi timur jembatan. Bagian pondasi jembatan mengalami keretakan dan diduga semakin bertambah retak setiap harinya.

Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat melalui Kepala Desa dikabarkan juga sudah memberikan tembusan kepada Dinas PUPR untuk menindaklanjuti kerusakan tersebut. Beberapa hari yang lalu sudah dilakukan survei, namun hingga saat ini belum ada titik terang.

“Masarakat butuh akses yang nyaman karena kita tahu dengan akses yang nyaman ekonomi lancar, saran saya semoga Pemerintah dan instansi terkait bisa membangun jembatan permanen buat pondasi ekonomi masyarakat, utamanya di timur sungai,”pungkasnya. (red)