Ketua DPRD Pacitan Segera Upayakan Penanganan Abrasi Sungai Grindulu di Mentoro

oleh -0 Dilihat
Ronny Wahyono saat meninjau abrasi sungai Grindulu Mentoro. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ronny Wahyono berjanji segera melakukan Langkah-langkah koordinasi untuk menangani persoalan abrasi Sungai Grindulu yang terletak di Dusun Duduhan, Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan.

“Kami tentunya akan berkoordinasi dengan Bupati, komisi IV DPRD Pacitan yang menangani langsung, kemudian Balai Besar Bengawan Solo yang menangani langsung, karena kalau tidak segera ditangani semakin lebih parah dan biayanya juga akan lebih banyak,”kata Ronny dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021) di Pacitan.

Pria yang juga legislator Partai Demokrat ini sendiri pada Kamis (21/1/2021) kemarin telah meninjau lokasi abrasi sungai Grindulu tersebut. Sebelumnya, masyarakat setempat melalui Kepala Desa Mentoro Rochman Mashoeri melayangkan surat permohonan kepada Bupati Pacitan dan tembusan ke ketua DPRD.

Permohonan itu adalah agar segera melakukan normalisasi sungai grindulu, khususnya bibir sungai belakang pemukiman penduduk di Dusun Duduhan yang tebingnya selalu runtuh.

Menurut Ronny, meskipun sungai grindulu ini masih menjadi kewenangan dari Bengawan Solo namun karena menyangkut hajat hidup warga pacitan sesuai kewenangannya akan berusaha maksimal mencari jalan keluarnya.

Sementara,Kades Mentoro Rochman Mashoeri mengatakan alasan mengapa dirinya hingga berkirim surat ke lembaga eksekutif yang ada di Pacitan.

Menurut dia, masalah ini menyangkut hajat hidup dan keselamatan warganya yang tinggal kurang dari 10 meter dari aliran sungai yaitu kurang lebih 60 KK. Sedangkan di setiap hujan turun warganya tidak bisa tidur karena aliran sungai selalu menggugurkan dinding sungai yang semakin lama semakin mendekati tanggul.

“Semakin hari semakin mengkhawatirkan, hitungan hari saja sudah sekitar 2 meter yang ambrol (longsor) dan sekarang tinggal sekitar 6 meter saja, setelah itu rumah warga kami,”tandasnya.

Saat ini, Rochman mengatakan melalui inisiasi warga secara mandiri, telah dipasang meter plank untuk mengetahui seberapa jauh abrasi masuk ke arah pemukiman warga.

“Setiap hari selalu di cek  posisinya, dan apabila kondisi hujan selalu di tunggu untuk dilaporkan secara berkala kepada relawan desa siaga,”pungkasnya.