Tertimpa Dinding Batu, Seorang Pekerja PT GLI Tulakan Meninggal Dunia

oleh -18 Dilihat
Lokasi penambangan PT GLI di Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN — Aktivitas penambangan PT Gemah Limpah Internusa (GLI) yang beralamatkan di Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, memakan korban jiwa.

Satu pekerja yang berada didalam terowongan tertimpa reruntuhan dinding batu, hingga mengakibatkan luka parah di bagian kepala hingga akhirnya meregang nyawa di lokasi kejadian.

Diketahui, korban meninggal tercatat atas nama Dwi Wahyu Cahyono, (25) warga RT 01/RW 01 Dusun Krajan, Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan. Korban mengalami luka parah di kepala.

Sedangkan korban selamat tercatat atas nama Sogimin alias Buyamin, (33) warga RT 25 /RW 02 Dusun Pinggir, Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan. Korban mengalami patah kaki kanan.

Danramil Tulakan, Kapten inf Joko Priyadi, mengatakan, peristiwa laka kerja itu berawal ketika Dwi Wahyu Cahyono dan Sogimin alias Buyamin masuk ke dalam terowongan untuk mengambil hasil tambang.

Tak lama berselang, Katni, pekerja lainnya, masuk kedalam terowong untuk mengecek hasil peledakan yang dilaksanakan Kamis (7/5/2020) kemarin.

Saat setelah sampai kedalaman kurang lebih 150 meter dari bibir terowong, Katni mendengar teriakan Sogimin minta tolong.

“Katni mendekati sumber suara tersebut. Setelah sampai di lokasi, yang bersangkutan mendapati korban Dwi Cahyono dan Sogimin telah tertimpa longsoran dinding terowongan. Saat ditemukan Sogimin masih hidup, namun korban Dwi Wahyono tidak sadarkan diri,” jelasnya, Jumat (8/5).

Kuat diduga, korban Dwi sudah dalam keadaan meninggal dunia saat ditemukan. Sebab terdapat luka parah di kepalanya akibat tertimpa reruntuhan dinding terowongan.

“Kami langsung melakukan evakuasi terhadap kedua korban bersama aparat kepolisian dan dibantu pekerja lainnya,” terang Joko.

Menurut Perwira Pertama TNI AD tersebut, kejadian kecelakaan kerja dinding tambang di Desa Kluwih diduga akibat hasil ledakan yang belum sepenuhnya hancur dan jatuh ke lantai terowongan.

“Saat ini perlu dilakukan pengamanan untuk mengantisipasi protes dari warga yang tidak menerima kejadian tersebut,” tegasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan