Hari Kelima, Pencarian Nelayan Tenggelam di Perairan Pantai Kasap Nihil

oleh -0 Dilihat
Relawan pencarian korban tenggelam pada hari Senin (16/3/2020). (Foto: Dok. PSCI)

Pacitanku.com, PACITAN – Proses pencarian korban kecelakaan laut di perairan Pantai Kasap, Dusun Ketro, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku hingga hari kelima pada Senin (16/3/2020) masih belum membuahkan hasil.

Nelayan yang tenggelam dan belum ditemukan hingga hari keempat pencarian tersebut adalah Yakup, warga Desa Songobanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

Pada pencarian hari kelima yang dipimpin langsung Badan SAR Nasional (Basarnas), turut bergabung relawan BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos), SAR Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA), Radio antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pacitan dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Baca juga: Hari Keempat, Pencarian Korban Laka Laut di Perairan Pantai Kasap Masih Nihil

Kemudian juga terlibat dalam proses pencarian dari Senkom Mitra Polri,  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), unsur kecamatan dan desa, Pacitan Speleologi Club Indonesia (PSCI) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Palang Merah Indonesia (PMI), Saka wirakartika, Polairut, Dinas perikanan, nelayan dan dinas kelautan.

Menurut keterangan salah satu relawan dari PSCI, Assabirin, Senin sore, mengatakan pada hari kelima pencarian, tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih belum menemukan nelayan tersebut.

Assabirin mengatakan pencarian ini menggunakan perahu RCR milik Badan SAR Nasional (Basarnas).

“Pencarian hari ini untuk operasi laut tetap difokuskan di sekitaran Pantai  Watukarung sampai ke kawasan Pantai Teleng Ria, selain itu untuk darat di sisir dari tepi Pantai Watukarung ke Pantai Srau,”katanya saat dikonfirmasi Pacitanku.com.

Lebih lanjut, dia mengatakan operasi pencarian korban laka laut tersebut masih akan dilanjutkan pada Selasa (17/3/2020) besok. Pada pencarian hari keenam besok, Assabirin mengatakan obyek pencarian akan diperluas.

“Untuk operasi besok juga hampir sama tapi radius diperluas ke wilayah timur Pantai Srau, kenapa di sisir ke timur? karena arus air lautnya ke timur, seperti itu,”pungkasnya.

Sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP), pencarian korban tersebut akan dilanjutkan hingga hari ke tujuh pada Rabu (18/3/2020) mendatang. Jika tidak ditemukan hingga masa tersebut, korban akan dinyatakan hilang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, kecelakaan laut tersebut terjadi di kawasan perairan pantai Kasap, Dusun Ketro, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku pada Kamis (12/3/2020) sore, beberapa saat setelah tejadinya gempabumi di baratdaya Pacitan.

Tiga nelayan tenggelam akibat dihantam gelombang laut di perairan pantai Kasap tersebut. Dari tiga nelayan yang tenggelam, dua korban selamat dan satu nelayan belum ditemukan hingga berita ini ditulis.

Adapun identitas nelayan tenggelam tersebut adalah Ashari, warga Dusun Ketro, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku. Kemudian Slamet warga perumahan umum (Perum) Graha Surya, blok A7, Desa Watugolong, Kecamatan Krian, Kabupaten Trenggalek.

Sementara satu korban nelayan tenggelam lainnya adalah Yakup, warga Desa Songobanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta.

Kronologi kejadian tenggelamnya tiga nelayan tersebut berawal saat salah satu nelayan, Ashari memasang jaring rendet atau jaring lobster di lokasi pantai Kasap.

Namun beberapa saat kemudian, ketiganya tenggelam. Peristiwa itu terjadi akibat perahu yang ditumpangi Asharai, Slamet dan Yakup pecah dan terbalik diterjang gelombang besar.

Dua korban selamat adalah Ashari dan Slamet. Sedangkan Satu Anak Buah Kapal (ABK) yang belum ditemukan adalah Yakup.

Slamet dan Ashari dalam keadaan selamat, meski Ashari mengalami luka hematum di bagian kepala dan beberapa luka di bagian tubuhnya. Selain itu, kapal yang digunakan ketiga nelayan tersebut hancur di bagian mesinnya dengan kerugian materi mencapai Rp40 juta.

Pewarta: Dwi Purnawan