Dihantam Gelombang, Tiga Nelayan Tenggelam di Perairan Kasap, 1 Orang Hilang

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi orang tenggelam.

Pacitanku.com, PACITAN – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan di Pacitan. Kali ini, kecelakaan laut tersebut terjadi di kawasan perairan pantai Kasap, Dusun Ketro, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku pada Kamis (12/3/2020) sore, beberapa saat setelah tejadinya gempabumi di baratdaya Pacitan.

Tiga nelayan tenggelam akibat dihantam gelombang laut di perairan pantai Kasap tersebut. Dari tiga nelayan yang tenggelam, dua korban selamat dan satu nelayan belum ditemukan hingga berita ini ditulis.

Adapun identitas nelayan tenggelam tersebut adalah Ashari, warga Dusun Ketro, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku. Kemudian Slamet warga perumahan umum (Perum) Graha Surya, blok A7, Desa Watugolong, Kecamatan Krian, Kabupaten Trenggalek.

Sementara satu korban nelayan tenggelam lainnya adalah Yakup, warga Desa Songobanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta.

Kepala Sie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Aswin Rikha Wijaya, saat dihubungi Pacitanku.com pada Kamis malam membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

“Memang benar mas, terjadi laka laut di pantai Kasap, Desa Watukarung, Pringkuku, hari ini laporan yang kami terima dari Kepala Desa Watukarung pukul 17.00 WIB tadi,”kata Aswin.

Lebih lanjut, Aswin mengatakan kronologi kejadian tenggelamnya tiga nelayan tersebut berawal saat salah satu nelayan, Ashari memasang jaring rendet atau jaring lobster di lokasi pantai Kasap.

Namun beberapa saat kemudian, ketiganya tenggelam. Peristiwa itu terjadi akibat perahu yang ditumpangi Asharai, Slamet dan Yakup pecah dan terbalik diterjang gelombang besar.

“Saudara Ashari diterjang gelombang kemudian perahu terbalik yang menyebabkan dua korban selamat orang  saudara Ashari dan Slamet. Sedangkan Satu Anak Buah Kapal (ABK) yang belum ditemukan saudara Yakup,”tandasnya.

Slamet dan Ashari dalam keadaan selamat, meski Ashari mengalami luka hematum di bagian kepala dan beberapa luka di bagian tubuhnya. Selain itu, Aswin menyebut kapal yang digunakan ketiga nelayan tersebut hancur di bagian mesinnya dengan kerugian materi mencapai Rp40 juta.

BPBD Pacitan, imbuh Aswin, segera melakukan penanganan laka laut tersebut dengan bekerjasama relawan kedaruratan Pokmaswas. Namun karena hingga sore korban belum diketahui, pencarian dihentikan sementara.

“Serta nelayan, TNI dan Polri telah turun ke lapangan untuk proses assessment, selain itu,  kita juga telah komunikasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnya)  guna melakukan proses search and rescue (SAR), namun korban atas nama Yakup belum ditemukan hingga detik ini,”jelasnya.

BPBD Pacitan sendiri melanjutkan pencarian nelayan hilang akibat tenggelam dihantam gelombang laut pada Jumat (13/3/2020) pagi dengan melibatkan relawan dan tim SAR gabungan.

Baca juga: BPBD: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Pacitan

Secara khusus, Aswin mengimbau nelayan dan masyarakat untuk berhari-hati dalam melakukan aktivitas di laut mengingat cuaca sedang memasuki musim penghujan.

“Kepada nelayan atau masyarakat harap berhati-hati mengingat cuaca saat ini memasuki musim penghujan dan gelombang juga tidak menentu,”pungkasnya.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan