Menikmati Sensasi Rasa Spesial Durian Pacitan

oleh -58 Dilihat
Adi yang menjual durian di kawasan jalan Ki Ageng Posong, Kecamatan Pacitan. (Foto: Agus Hermawan)

Pacitanku.com, PACITAN – Bagi pecinta buah durian, saat musim hujan datang menjadi saat yang tepat untuk menikmati sensasi rasa special buah durian yang juga datang saat musim hujan. Di Pacitan, sejumlah pedagang mulai menjajakan buah durian asli Pacitan sejak akhir November 2019 lalu.

Dan buah durian Pacitan menyajikan rasa yang berbeda disbanding durian dari daerah lainnya.

Adapun, ciri khusunya secara fisik berbentuk oval, namun memiliki rasa manis legit. Adapun buah durian Pacitan konon terdapat di Desa Kalikuning dan Padi di Kecamatan Tulakan, Nadirojo dan Karanggede di Arjosari.

Salah satu pedagang buah durian Pacitan, Adi Susanto atau akrab disapa Adi Kosro, saat ditemui Pacitanku.com pada Senin (9/12/2019) di Pacitan mengatakan tak seperti buah-buahan lain yang lebih banyak dibeli untuk dibawa pulang ke rumah, durian dapat dibawa pulang ke rumah atau justru makan langsung di tempat.

“Makan di sini apa dibawa pulang?” adalah kalimat yang sering dilontarkan Adi kepada pembeli buah durian.

“Tetapi sebelum menyebutkan hal tersebut sebenarnya Adi selaku penjual durian punya etika tak tertulis yang mirip di seluruh pedagang durian di Kabupaten Pacitan,” kata Adi Kosro.

Pelayanan ramah yang kerap dilakukan Adi Kosro merupakan salah satu etika untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.

“Biasa kita buka dulu sedikit durian, congkel dengan pisau kasih pembeli coba. Kalau suka kita buka semuanya. Kalau tak suka kita cari terus sampai pembelinya suka,” kata Adi yang menjual durian di kawasan jalan Ki Ageng Posong, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan.

Menurut Adi, pembeli sebenarnya memiliki hak untuk mendapatkan durian paling manis dan sesuai selera dari penjual. Setelah pembeli setuju dengan durian yang telah dicoba, maka tawar menawar harga akan dilakukan.

“Penjual durian di Pacitan, rata-rata memiliki dua cara menghitung harga durian yakni lewat bobot durian, atau dihitung satuan (per-butir), ada juga dengan sistem borong,” jelas Adi.

Adi juga menyediakan  bak air untuk cuci tangan, baskom, tisu, dan air putih. Hal tersebut adalah pelayanan lebih yang diberikan oleh Adi.    

Sementara, Selvi, salah satu pembeli di lapak durian Adi Kosro mengaku sering membeli durian di lapak Adi Kosro, karena rasanya manis dan terbilang murah. ” Kalau durian yang saya beli di sini enggak manis, saya bisa tukar tanpa perlu membayar uang tambahan,”kata Selvi yang merupakan warga Kabupaten Trenggalek ini.

Untuk harga durian Pacitan terbilang murah. Karena musim durian baru dimulai, kisaran harganya pun bervariasi, antara Rp 25 ribu untuk durian kecil, Rp35 ribu untuk durian ukuran sedang dan Rp60 ribu untuk durian ukuran besar.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan