Ratusan Hektar Lahan Pertanian Terdampak Bencana Alam

oleh -1 Dilihat
Tanaman kedelai di Pacitan terendam banjir. (Foto: SRW/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Hujan yang terjadi terus menerus selama sepekan terakhir, terhitung sejak Sabtu (14/10/2017) hingga Jumat (20/10/2017) di hampir semua titik di wilayah Pacitan mengakibatkan bencana alam, dari tanah longsor, banjir dan tanah gerak terjadi di Pacitan. Salah satu yang terdampak adalah lahan pertanian di Pacitan.

Komandan Kodim 0801/Pacitan Letnan Kolonel Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemantauan anggota Unit Intel Kodim 0801/Pacitan di lapangan di peroleh  bahwa dampak hujan yang terjadi secara terus menerus telah merendam ratusan hektar lahan pertanian di Pacitan.

“Utamanya di wilayah Kecamatan Pacitan, dampak yang sangat dirasakan adalah pada  terutama pada tanaman kedelai, jagung, kacang tanah,kacang hijau, dan kacang panjang serta ubi jalar yang saat ini hampir memasuki masa panen,”katanya kepada Pacitanku.com, Sabtu (21/10/2017).

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa ratusan hektar lahan pertanian palawija sampai saat ini masih terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 15 sampai 20 sentimeter.

“Akibatnya, membusuknya batang dan buah tanaman Palawija terutama kedelai kacang dan jagung yang hampir memasuki masa panen, sehingga dipastikan petani mengalami gagal panen dankerugian diperkirakan ratusan juta rupiah,”ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Dandim yang belum lama dilantik ini mengatakan bahwa saat ini petani yang lahannya terendam air hanya bisa pasrah, dikarenakan dipanenpun tanaman tersebut belum bisa yang di lakukan.

“Lahan pertanian yg sangat  berdampak adalah Desa Sirnoboyo, Desa Kembang, Desa Kayen, Desa Sukoharjo, Desa Arjowinangun,dan di beberapa Kecamatan terutama di Kecamatan Ngadirojo , Sudimoro, Tulakan dan Kebonagung,”bebernya.

Dia berharap, dengan kondisi tersebut ada perhatian dari pemerintah pusat. “Harapan dari Petani ada Perhatian dari pemerintah Pusat maupun Daerah  terhadap kegagalan panen yang dialami oleh para petani, terutama bantuan bibit dan pupuk untuk masa tanam berikutnya,”pungkasnya. (SRW/RAPP002)