Para Wisatawan, Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Pacitan Selama Libur Lebaran

oleh -1 Dilihat
Area Dilarang berenang di Pantai Klayar. (FOto : DOk. Pacitanku)
Area Dilarang berenang di Pantai Klayar. (FOto : DOk. Pacitanku)
Daerah berbahaya sepanjang pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)
Daerah berbahaya sepanjang pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Pujono meminta para pengunjung dan wisatawan yang hendak berlibur di Pacitan saat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah mewaspadai cuaca ekstrim, terutama gelombang tinggi yang kemungkinan masih akan terjadi selama libur Lebaran.

“Kondisi gelombang di Pacitan fluktuatif, para wisatawan diharapkan mematuhi rambu larangan yang telah dipasang, gelombang tinggi masih terjadi di perairan Pacitan, bahkan pada libur lebaran nanti, wisatawan diharapkan mematuhi rambu agar tidak berenang di laut,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/6/2017) kemarin.

Pihaknya sendiri mengaku sudah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pacitan yang ditempatkan di posko Pantai Teleng Ria, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan.

Menurut Pujono, sejumlah pantai di Pacitan memiliki area berbahaya, terutama terkait gelombang pasang yang kemungkinan masih akan terjadi, salah satunya adalah Pantai Srau di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku dan Pantai Klayar di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.




“Kondisi ombak yang tinggi sering kali membuat para wisatawan nekat untuk bermain di laut tanpa menghiraukan rambu, sehingga bisa terjadi kecelakaan laut hingga menelan korban jiwa banyak terjadi,”ujarnya.

Senada dengan Pujono, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG) Maritim Tanjung Perak Eko Prasetyo juga mengingatkan masyarakat lebih mewaspadai peluang terjadinya cuaca kurang kondusif akibat gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan.

“Tinggi gelombang di utara maupun di selatan Jatim saat ini tinggi, meskipun besok dan lusa diperkirakan cenderung turun. Jadi, pelayaran atau masyarakat harus lebih waspada,” kata Eko Prasetyo di Surabaya, Rabu (21/6/2017).

Tinggi gelombang di Laut Jawa, utara Jatim, saat ini berkisar 2,5 – 3 meter dengan kecepatan angin berkisar 45-50 kilometer per jam, sedangkan di Samudera Hindia, selatan Jatim, berkisar 2,5 – 3,5 meter dengan kecepatan angin sekitar 50-55 kilometer per jam.

Menurut Eko, tingginya gelombang di perairan tersebut merupakan salah satu dampak dari terjadinya konvergensi, yakni pertemuan angin dari berbagai penjuru sehingga meningkatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang.

Selain itu, ditambah dengan adanya fenomena “Eddy” yakni pusaran massa air di laut yang membawa uap air dan bisa menyebabkan hujan sporadis, lokal dengan intensitas ringgan hingga sedang.

Eko mengimbau masyarakat mewaspadai terjadinya genangan air di kawasan pesisir akibat fenomena alam pasang maksimum air laut pada 23-26 Juni 2017 yang ketinggiannya bisa mencapai 140-150 sentimeter.

“Jalur pesisir utara maupun di selatan Jawa harus waspada karena fenomena pasang maksimum ini bisa menyebabkan genangan 10-20 sentimeter di daratan. Fenomena ini biasa terjadi pukul 10-12 WIB,” katanya.

Fenomena pasang maksimum air laut merupakan siklus yang biasa terjadi pada awal atau akhir bulan Hijriah. “Memang tidak selalu menimbulkan rob, tapi tetap harus diwaspadai jangan sampai menimbulkan kerugian,” kata Eko menambahkan. (RAPP002)