Pasca Laka Laut, Disparpora Wacanakan Lifeguard di Pantai Srau

oleh -4 Dilihat
Karang dan Pasir Putih Pantai Srau (Dok.Pacitanku)
Tempat Wisata Pacitan, Karang dan Pasir Putih Pantai Srau (Dok.Pacitanku)
Karang dan Pasir Putih Pantai Srau (Dok.Pacitanku)
Tempat Wisata Pacitan, Karang dan Pasir Putih Pantai Srau (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Insiden  yang menimpa Tio dan kawan-kawannya menjadi pelajaran berharga. Fungsi seorang petugas keamanan pantai (lifeguard) sangat penting, untuk mengawasi wisatawan di setiap pantai. Pasalnya, ombak laut selatan yang ganas memang menjadi salah satu ancaman utama deretan pantai-pantai eksotis di Pacitan.

Kendati sudah ada papan larangan, kenyataannya banyak wisatawan yang cenderung nekat dan menantang bahaya. Termasuk, spot Karang Bolong di Pantai Srau. ‘’Lifeguard itu hukumnya wajib ada di setiap pantai. Masalahnya, kami belum ada anggaran yang dialokasikan untuk lifeguard,’’ ujar Kepala Disbuparpora, Endang Surjasri, kemarin.

Menurut Endang, Pantai Srau merupakan salah satu pantai di Pacitan yang ombaknya terbilang ganas kala pasang. Ketika pasang, ketinggian ombaknya minimal mencapai dua meter. Karakteristiknya hampir sama dengan Pantai Klayar. Yakni, bibir pantai yang menghadap laut lepas.

Srau dan Klayar, pantainya berbeda dengan Pancer Door, yang bibir pantainya luas namun ada di dalam teluk. ‘’Pantai Srau langsung menjorok samudera, tidak berada di dalam teluk. Terlebih, disana banyak karang dan ada palung laut juga. Itu yang semakin membuat ombak menjadi ganas,’’ jelasnya.

Dari sekian banyak pantai yang ombaknya menggunung, saat ini, baru pantai Klayar yang sudah memiliki lifeguard. Disbudparpora mempekerjakan enam petugas di pantai tersebut. Namun, upah mereka tidak berasal dari APBD.




Menurut Endang, mereka dibayar lewat anggaran non-budgeter. ‘’Papan larangan itu saja sangat tidak cukup. Karena banyak wisatawan yang nekat. Termasuk di Karang Bolong pantai Srau, yang notabene zona larangan berenang,’’ terangnya.

Berkaca dari insiden yang menimpa Tio dan kawan-kawannya, Endang berharap upayanya mengajukan anggaran untuk lifeguard bisa segera goal di APBD. Saat ini, Disparpora sudah mengajukan telaah staf kepada Bupati Indartato.

Disamping itu, Endang juga terus melobi dewan untuk memuluskan realisasi penganggaran lifeguard tersebut. Pasalnya, menurut Endang, keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas. Dia menyebut tahun lalu malah lebih parah.

Selain tidak ada lifeguard di seluruh pantai, juga tidak ada asuransi bagi para wisatawan. ‘’Kebutuhan lifeguard sudah semakin urgent. Perubahan musim saat ini membuat ombak semakin ganas. Sementara, di sisi lain, ada banyak hari libur panjang, yang membuat wisatawan semakin banyak berdatangan. Keselamatan mereka harus menjadi prioritas,’’ ujarnya.

Sumber: Radar Madiun