Simak Wejangan Inspiratif Mbah Umar Tumbu Pacitan

oleh -39 Dilihat
Seorang santri mencium tangan Mbah Umar Tumbu. (Foto: IST)

Pacitanku.com, DONOROJO – KH Umar Syahid –lebih akrab disapa Mbah Umar Tumbu—telah wafat pada Rabu (4/1/2017) sekitar pukul 22.55 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan. Meski telah tiada, pria yang hingga meninggal dunia kemarin telah berusia 114 tahun atau lebih dari 1 abad tersebut meninggalkan banyak pesan tentang semangat mencinta Islam dan terus mendakwahkannya.

Saat Mbah Umar Tumbu hidup, banyak masyarakat yang datang dan meminta wejangan atau nasihat dari Mbah Umar Tumbu. Kesederhanaan, kelembutan dan kesantunan dari pria yang juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Nurrohman ini membuat kagum banyak orang, salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

 “Mbah Kiai Umar, itu termasuk minal muqorrobin ilallah (orang yang dekat dengan Allah-red) dan menjadi Azimatnya warga Pacitan dan kaum Muslim Indonesia pada umumnya,” kata Kyai Said Aqil saat bersilaturahmi di kediaman Mbah Umar Tumbu, di Dusun Jajar, Desa/Kecamatan Donorojo, Pacitan, enam tahun lalu.




Banyak inspirasi yang didapatkan dari sosok Mbah Umar Tumbu, diantaranya, meski dirinya sudah sepuh, Mbah Umar tetap menghadiri berbagai acara yang mengundangnya. Mbah Umar adalah seseorang yang baik hati dan ramah. Siapapun yang datang berkunjung kerumahnya didoakan Mbah Umar, dipersilhakan untuk makan serta jika telah memasuki waktu shalat diajak untuk shalat berjamaah.

Bahkan, meskipun Mbah Umar seringkali lupa akan nama-nama anak cucunya, akan tetapi Mbah Umar tidak pernah lupa pada waktu shalat dan selalu tepat waktu dalam menjalankan shalatnya.

Selain itu, Mbah Umar juga selalu memberikan wejangan atau nasihat kepada siapapun kapanpun dan dimanapun dalam berbagai kesempatan. Berikut beberapa nasihat atau wejangan dari Mbah Umar Tumbu yang sering disampaikan kepada para santri atau masyarakat yang berkunjung ke rumahnya.

1. Aja nyalahne wong liya

KH Umar Syahid. (Foto: NU)

Ini adalah nasehat yang diucapkan Mbah Umar Tumbu dalam bahasa Jawa yang bermakna jangan menyalahkan orang lain. Mbah Umar Tumbu mengajak kepada kita untuk tidak menyalahkan orang lain, selalu berintrospeksi bahwa manusia adalah tempatnya alpa. Dengan hal ini, tidak menyalahkan orang lain, maka potensi konflik antar manusia bisa diredam dengan baik.

2. Aja omben-omben

KH Umar Syahid (bebaju putih, tengah) saat menghadiri acara PCNU Pacitan. (Foto: NU Online)

Pesan moral yang kedua adalah aja omben-omben atau artinya adalah jangan minum minuman keras. Mbah Umar Tumbu berharap kepada semua agar tidak berbuat maksiat dalam hal dan bentuk apapun, salah satunya adalah minum minuman keras. Sebab minuman keras akan membuat orang lupa diri dan pada akhirnya menambah dosa-dosa yang lebih berat lainnya.

3. Aja nglalekake shalat

Mbah Umar Tumbu

Pesan penting yang ketiga adalah aja nglalekake shalat, atau jangan melupakan shalat. Ini adalah salah satu pesan yang penting yang ditujukan kepada semua masyarakat Islam agar selalu menegakkan shalat, terutama shalat lima waktu. Sebab shalat adalah tiang agama. Hal itu pula yang menjadi inspirasi Mbah Umar Tumbu membangun masjid di sebelah SMK I Donorojo dan masjid di tanah kelahirannya di Dusun Klepu Kiyut, Desa Wareng, Punung, yakni agar masyarakat sekitar menegakkan agama dengan menjaga shalat.

4. Aja pada tukaran

Mbah Umar saat menikmati makanan secara sederhana.

Pesan penting lain yang disampaikan pria yang juga santri dari KH Dimyati Abdullah, pengasuh Pesntren Tremas ini adalah aja pada tukaran, yang berarti tetep jaga persatuan lan kesatuan. Jangan saling bermusuhan, tetap jaga persatuan dan kesatuan. Tentu jika dikorelasikan dengan kondisi kekinian bangsa Indonesia, pesan ini adalah pesan luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kudu ngabekti marang wong tua

Seorang santri mencium tangan Mbah Umar Tumbu. (Foto: IST)

Ini adalah pesan bagi anak untuk orang tuanya. Kudu ngabekti marang wong tua, yakni bermakna selalu berbakti kepada orang tua. Sebab orang tua adalah mereka yang menjadikan anaknya menjadi orang sukses, berguna bagi ummat. Dan hal itu harus menjadikan para anak berbakti kepada orang tua.

6. Dadi uwong sing nriman lan ngalah

Mbah Umar saat kedatangan tamu

Pesan lain yang disampaikan oleh Mbah Umar Tumbu adalah menjadi orang yang nerimo, apa adanya, bahasa lain adalah tawadhu. Selain itu, sebagai orang hidup jangan diminta untuk ngalah dan aja sok nukari batur, yen ditukari ngaliho. Maknyanya adalah selalu mengalah, dan jangan jangan memusuhi teman. Namun jika engaku dimusuhi, pergilah, jangan melawan atau bahasa lain mengalah.

Demikian beberapa wejangan inspiratif Mbah Umar Tumbu. Semoga menjadi inspirasi bagi segenap generasi penerus untuk menebar benih-benih kebaikan dimanapun. Selamat jalan Mbah Umar, semoga khusnul khatimah. (RAPP002)