GMNI Pacitan Minta Pemerintah Jalankan Reformasi Agraria

oleh -0 Dilihat
Sejumlah pekerja memanen padi di persawahan Desa Sirnoboyo, Kebonagung, Pacitan, Jatim,( foto : berita Daerah)
Sejumlah pekerja memanen padi di persawahan Desa Sirnoboyo, Kebonagung, Pacitan, Jatim,( foto : berita Daerah)
Sejumlah pekerja memanen padi di persawahan Desa Sirnoboyo, Kebonagung, Pacitan, Jatim,( foto : berita Daerah)
Sejumlah pekerja memanen padi di persawahan Desa Sirnoboyo, Kebonagung, Pacitan, Jatim,( foto : berita Daerah)

Pacitanku.com, PACITAN  – Pada momentum Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September, banyak serangkaian acara dan aksi untuk memperingati hari lahirnya UUPA no 5 tahun 1960. UUPA no 5 tahun 1960 tersebut. Yang merupakan sebuah produk undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan Reforma Agraria.

Tak terkecuali Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pacitan, dalam peringatan Hari Tani Nasional ini GMNI Cabang Pacitan sebuah diskusi kajian mengenai pelaksanaan reforma agraria. Diskusi yang di ikuti seluruh kader GMNI Pacitan tersebut menghasilkan sebuah tuntutan untuk pemerintah.

Ketua DPC GMNI Pacitan Helmy Yusuf Evendi  mengatakan bahwa, Pemerintahan Jokowi-JK harus segera menjalankan reforma agraria sejati, karena reforma agraria merupakan salah satu janji Nawacita Jokowi-JK pada saat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2 tahun yang lalu. “Maka dari itu reforma agraria sejati harus segera dijalankan karena memang amanat dari cita-cita rakyat indonesia dan merupakan sebuah keharusan mutlak menuju keadilan sosial,” ujar dia

Helmy menambahkan, reforma agraria sejati harus segera dijalankan karena memang amanat dari cita-cita rakyat indonesia dan merupakan sebuah keharusan mutlak menuju keadilan sosial.

“Reforma Agraria harus segera dilaksanakan oleh Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi selaku pimpinan tertinggi di Negara Republik Indonesia. Namun bukan reforma agraria yang akan dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi-JK sekarang yang arahnya hanya sekedar sertifikasi tanah dan bagi-bagi tanah saja, ini reforma agraria yang keliru atau kita sebut sebagai reforma agraria palsu,” tegas pria yang akrab di sapa Bung Helmy ini dalam keterangan persnya kepada Pacitanku.com, Senin.

Sebab, lanjut Harman Reforma agraria yang sejati tidaklah sesimpel itu, reforma agraria sejati yang benar adalah reforma agraria yang berdasarkan semangat cita-cita Proklamasi 1945, Pancasila, UUD 45, serta UUPA no 5 tahun 1960.

Helmy  juga menegaskan, Pemerintahan Jokowi-JK berbicara tentang pelaksanaan reforma agraria (sertifikasi), ini adalah tipu daya Pemerintah yang hanya digunakan untuk menarik simpati rakyat khususnya para petani, yang sejatinya para petani dan buruh tani inilah yang menghantarkan Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 yang lalu

Lanjut Helmy, seluruh Kader GMNI Cabang Pacitan Menuntut agar pemerintah melaksanakan Reforma agrarian yang sebenar-benarnya sesuai dengan amanat UUPA No. 5 tahun 1960. (RAPP002)