Pelem Festival, Padukan Seni Tradisional dan Kontemporer

oleh -0 Dilihat
Para pengisi acara pelem festival. (Foto: Potjana Suansri/Pelem Festival)
Para pengisi acara pelem festival. (Foto: Potjana Suansri/Pelem Festival)
Para pengisi acara pelem festival. (Foto: Potjana Suansri/Pelem Festival)

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Usaha pelestarian seni budaya tradisional konsisten dilakukan seniman lokal. Salah satunya dikemas dalam festival budaya dan Pelem Festival adalah contohnya. Pertunjukan tari yang memadukan antara seni tradisional dan kontemporer di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku tersebut diramaikan puluhan seniman. Baik dari Pacitan, luar daerah bahkan mancanegara.

Lewat festival tersebut para seniman mengekspresikan rasa cinta mereka pada seni dengan cara masing-masing. Seniman asal El Savador Rodrigo Calderon misalnya. Menurut dia, lewat seni pertunjukan tari ini dirinya secara langsung dapat berpartisipasi melestarikan dan mengenalkan seni kepada masyarakat pedesaan. ‘’Saya harap ini bisa menjadi inspirasi anak muda sekarang supaya bersama-sama fokus pada seni,’’ tuturnya, Sabtu (17/9).

Adapun beberapa pertujukan seni tari hasil kolaborasi penari lokal dan mancanegara yang dibawakan adalah Pentas Bulan Ndadari dengan kelompok tari Jawa kontemporer muda Breathing Forest Dance Theater serta kelompok lokal Whiffling Forest Gamelan Esemble. Adapula pertunjukan seni instalasi outdoor yang dikerjakan oleh komunitas arsitek dari Thailand, Ploy Yamtree dan desainer artis dari Tasmania, Australia, Mike Hornblow.

Sementara itu, penggagas acara Agung Gunawan mengatakan, Pelem Festival digelar untuk mengeksplorasi kesenian, tradisi, sejarah, dan potensi lain yang ada di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku. ‘’Dalam festival ini kami menawarkan fleksibilitas dan spontanitas yang mendorong para seniman bereksperimen dan menantang praktik artistik mereka saat ini,’’ ujarnya.

Selain itu, kata Agung, dengan adanya Pelem Festival, Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku diharapkan bisa dijadikan jujugan wisata. Hal itu tentu akan meningkatkan perekonomian warga setempat. ‘’Disini seniman dalam negeri dan mancanegara dapat hidup berdampingan dengan warga sekitar Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku. Sehingga, mereka bisa berdialog, interaksi, refleksi dan observasi tentang seni,’’ jelasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun