Longsor Belum Usai, JLS Pacitan Juga Diterjang Banjir

oleh -0 Dilihat

banjir66Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Belum usai bencana tanah longsor yang melumpuhkan akses jalan lintas selatan (JLS) di Kebonagung, Pacitan pada Jumat lalu, pada Sabtu (17/9/2016) kemarin, JLS yang menghubungkan Pacitan menuju Trenggalek tersebut kembali diterjang bencana alam banjir.

Informasi yang dihimpun Pacitanku.com, banjir terjadi di beberapa titik di Kebonagung, yang diakibatkan sungai Kebonagung meluap dan menyebabkan banjir menggenangi JLS dan juga pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kebonagung. Akibat diterjang banjir dan longsor, beberapa jalur di Kebonagung mengalami lumpuh total, yakni di jalur Karangnongko, Katipugal, Kalipelus, Klesem, Sidomulyo, lumpuh berakhir di karanganyar.

Banjir bandang masih berlangsung hingga kemarin sore pukul 17.00 Wib. Hujan deras mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan sungai Jelok meluap hingga menggenangi Jalur Lintas Selatan dan juga ada laporan pembatas sungai ambruk akibat arus sungai yang deras pada pukul 15.30 Wib.

Selanjutnya pada pukul 17.36 Wib, wilayah Kec. Kebonagung jalur antar desa lumpuh total akibat tergenang air. Warga Desa Purwoasri dievakuasi akibat air yang semakin meninggi. Di wilayah Desa Banjarjo air meluap ke jalan hingga setinggi lutut. Pada pukul 17.43 Wib beberapa rumah terkena longsor du Desa Gawang dan Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung Kab Pacitan.

BPBD Kabupaten Pacitan dan instansi terkait masih melakukan penanganan darurat. Petugas belum dapat menjangkau semua wilayah karena banjir masih berlangsung. BPBD Pacitan saat ini mengerahkan dua unit alat berat untuk menyingkirkan gundukan material longsor yang menutup dan memutus JLS setempat di titik Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung sejak Jumat (16/9).

“Upaya normalisasi sampai saat ini terus dilakukan dan diperkirakan membutuhkan waktu antara 5-7 hari untuk menyelesaikannya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Tri Mujiharto, Sabtu kemarin.

Ia mengatakan, proses normalisasi tidak berjalan mulus karena terkendala cuaca. Hujan yang masih beberapa kali mengguyur sejak terjadinya longsor besar pada Jumat (15/9) dini hari menyebabkan operator dan tim BPBD yang melakukan pengerukan material longsoran dengan hati-hati. “Hujan bisa memicu longsor susulan, terutama di sisi tebing yang rekah dan sudah bergeser ke bawah namun tertahan material di bawahnya,” katanya.

Untuk menghindari risiko terhadap petugas dan operator alat berat, kata Tri Mujiharto, BPBD bersama tim terpadu memutuskan untuk menghentikan aktivitas normalisasi saat hujan turun.”Kalau saja kondisi cuaca mendukung, cerah, kemungkinan seluruh material longsor bisa disingkirkan dalam tempo dua hari dan jalur ini sudah kembali normal,” ujarnya.

Ia mengatakan, dampak longsor berat di JLS titik kilometer 40 Dusun Gayam, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung menyebabkan arus lalu lintas melalui JLS terputus total.

Menurut dia, warga ataupun wisatawan dari arah Trenggalek di timur menuju Kota Pacitan yang ada di pesisir bagian tengah (barat) tidak bisa melintas di jalur lintas selatan yang diresmikan sejak 2013 itu, dan harus melalui rute memutar jalur lama melalui Kecamatan Tulakan.

“Semoga cepat selesai. Saat ini sudah ada dua alat berat jenis louder dan eksavator kami operasionalkan menyingkirkan material longsor akibat guguran tebing gunung/bukit sepanjang 100-an meter tersebut,” ujarnya.

Selain menutup seluruh badan JLS hingga radius 100-an meter di titik Dusun Gayam, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, tinggi material longsor ditaksir mencapai 50 meter lebih. Pada saat kejadian yang berlangsung mulai Kamis (15/9) malam yang dipicu hujan deras sejak siang harinya itu, longsor lain terjadi di jalur antardesa, antarkecamatan di wilayah yang sama, namun saat ini kondisinya sudah normal kembali.

Kasat Lantas Polres Pacitan AKP J Nugroho mengatakan, untuk sementara arus lalu lintas di JLS dialihkan ke jalur utara (jalur lama) melewati Kecamatan Tulakan. Ia menjelaskan, titik JLS yang mengalami longsor parah berada di radius sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Pacitan yang menghubungkan dengan wilayah timur dan Kabupaten Trenggalek. “Mungkin banyak penguna jalan yang merasa dirugikan, namun kami dan BBPJN berusaha secepatnya untuk membersihkan longsoran agar lalu lintas kembali normal secepatnya,” katanya. (RAPP002)