Gelombang Tinggi Masih Jadi Hambatan Nelayan Pacitan

oleh -0 Dilihat
Perahu Nelayan berjejer di Pelabuhan Tamperan (Dok.Pacitanku)
Perahu Nelayan berjejer di Pelabuhan Tamperan (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Sejumlah nelayan andon (pendatang) di sekitar Pelabuhan Pendaratan Ikan Watukarung, Pacitan, Jawa Timur berhenti melaut selama beberapa hari terakhir. Ini merupakan dampak cuaca buruk yang memicu gelombang tinggi.

“Jangankan nelayan sini, saya orang Palabuhan Ratu juga takut ombak kayak begini. Maksimal (tingginya) ya 1,5 sampai 2 meter,” ujar Sarip (50) nelayan andon asal Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat yang merantau di Pacitan.

Akibat fenomena alam tersebut, Sarip mengaku tak mendapat penghasilan sama sekali. Dia pun merasa sungkan dengan keluarganya di kampung. Sebab setahu mereka dirinya berangkat ke Pacitan untuk bekerja.

Sebagai buruh nelayan, Sarip dan seratusan nelayan andon lain tidak terlalu merugi. Ini karena penginapan dan biaya hidup mereka selama tinggal di Pacitan telah ditanggung majikan pemilik kapal.
     
“Bahkan saat tidak melaut akibat cuaca buruk seperti sekarang, makan-minum serta kebutuhan dasar sehari-hari tetap dijamin juragan,” tambahnya.
     
Kepala Pelaksana Harian BPBD setempat Tri Mujiharto membenarkan fenomena gelombang tinggi tersebut. Menurutnya gejala alam seperti itu biasa terjadi saat bulan purnama.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjut Tri, gelombang tinggi masih akan terjadi di perairan Samudera Indonesia hingga beberapa hari ke depan. Karenanya BPBD mengimbau nelayan tidak memaksakan diri melaut sebelum keadaan benar-benar aman.

“Tentu saja, para nelayan sudah memahami kondisi itu. Mari kita antisipasi dengan adanya pengaruh bulan purnama juga kemungkinan anomali cuaca. Kami mengimbau seluruh masyarakat terutama nelayan untuk melihat perkembangan cuaca yang ada,” terangnya dihubungi KBRN.

Kabupaten merupakan daerah dengan panjang wilayah pantai mencapai 70 kilometer. Sebagian besar merupakan area penagkapan ikan baik tradisional maupun modern. Menangkap ikan merupakan mata pencaharian sebagian masyarakat Pacitan yang tinggal di kawasan pantai selain bercocok tanam. (RAPP002/RRI)